Mataram (ANTARA) - Tenaga Ahli Menteri Bidang Organisasi, Tata Laksana, dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Noor Hadi, mengajak para pelaku industri wisata memanfaatkan kekuatan media sosial untuk membantu membangkitkan sektor pariwisata.
Noor Hadi mengatakan para pelaku wisata harus sanggup berinovasi dan memasarkan secara digital, termasuk media sosial, untuk menjangkau lebih banyak konsumen di tengah pandemi.
"Dalam memasarkan pariwisata, kita bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi, menggunakan pemasaran digital," kata Noor Hadi dalam diskusi "Optimizing Digital Marketing to Revive Tourism Industry & Socialization of the CHSE Certification Program" bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Politeknik Pariwisata Lombok, dan tiket.com, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.
Baca juga: Kemenparekraf nilai butuh inovasi untuk pulihkan industri pariwisata
Noor Hadi yang bicara secara daring menegaskan ada banyak media dalam memasarkan wisata, selain lewat situs resmi, media sosial yang banyak diakses generasi muda juga aplikasi pemesanan wisata daring.
Dia menjelaskan pemasaran secara digital bisa membuat promosi menyasar lebih personal, sesuai dengan target yang diinginkan. Dengan cara ini, pelaku wisata bisa mengetahui demografi, psikografi hingga perilaku konsumen secara efektif.
"More digital, more professional, kita bisa semakin profesional seperti menggunakan media sosial. More digital, more global, semakin digital kita bisa menjangkau konsumen dari berbagai negara," jelas dia.
Baca juga: Telkom dan BAKTI Kominfo digitalisasi 5 destinasi pariwisata prioritas
Dia mengingatkan, pelaku wisata harus berpegang kepada konsep 3A dan menyiapkannya secara matang, yakni atraksi, amenitas dan aksesibilitas. Sebuah tempat wisata akan menarik untuk konsumen bila punya daya tarik berupa atraksi, entah itu keindahan alam atau budaya. Setelah punya modal tersebut, akses yang mudah serta fasilitas pendukung yang memadai juga bisa menarik wisatawan untuk datang ke destinasi tersebut.
Selain itu, penting juga untuk mendapatkan sertifikasi CHSE (Clean, Healthy Safety and Environment) untuk keamanan dan kenyamanan konsumen di tengah pandemi.
Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa, secara daring menegaskan pentingnya memasarkan lewat media sosial, terutama bila menyasar generasi muda yang tidak asing dengan dunia digital.
Promosi lewat video menarik di media sosial, apalagi jika viral, akan membantu menarik banyak pengunjung. Sebab, generasi muda pada umumnya tidak mau ketinggalan tren dan tak segan mencoba atau mendatangi hal-hal yang sedang banyak diperbincangkan di media sosial.
Baca juga: Wonderful Ride sambangi banyak destinasi wisata Jateng dan DIY
Baca juga: Menkominfo: Teknologi digital dorong kemajuan industri wisata dan UMKM
Baca juga: Sandiaga Uno perkenalkan Geopark Rammang Rammang Indonesia ke dunia
Noor Hadi mengatakan para pelaku wisata harus sanggup berinovasi dan memasarkan secara digital, termasuk media sosial, untuk menjangkau lebih banyak konsumen di tengah pandemi.
"Dalam memasarkan pariwisata, kita bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi, menggunakan pemasaran digital," kata Noor Hadi dalam diskusi "Optimizing Digital Marketing to Revive Tourism Industry & Socialization of the CHSE Certification Program" bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Politeknik Pariwisata Lombok, dan tiket.com, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.
Baca juga: Kemenparekraf nilai butuh inovasi untuk pulihkan industri pariwisata
Noor Hadi yang bicara secara daring menegaskan ada banyak media dalam memasarkan wisata, selain lewat situs resmi, media sosial yang banyak diakses generasi muda juga aplikasi pemesanan wisata daring.
Dia menjelaskan pemasaran secara digital bisa membuat promosi menyasar lebih personal, sesuai dengan target yang diinginkan. Dengan cara ini, pelaku wisata bisa mengetahui demografi, psikografi hingga perilaku konsumen secara efektif.
"More digital, more professional, kita bisa semakin profesional seperti menggunakan media sosial. More digital, more global, semakin digital kita bisa menjangkau konsumen dari berbagai negara," jelas dia.
Baca juga: Telkom dan BAKTI Kominfo digitalisasi 5 destinasi pariwisata prioritas
Dia mengingatkan, pelaku wisata harus berpegang kepada konsep 3A dan menyiapkannya secara matang, yakni atraksi, amenitas dan aksesibilitas. Sebuah tempat wisata akan menarik untuk konsumen bila punya daya tarik berupa atraksi, entah itu keindahan alam atau budaya. Setelah punya modal tersebut, akses yang mudah serta fasilitas pendukung yang memadai juga bisa menarik wisatawan untuk datang ke destinasi tersebut.
Selain itu, penting juga untuk mendapatkan sertifikasi CHSE (Clean, Healthy Safety and Environment) untuk keamanan dan kenyamanan konsumen di tengah pandemi.
Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa, secara daring menegaskan pentingnya memasarkan lewat media sosial, terutama bila menyasar generasi muda yang tidak asing dengan dunia digital.
Promosi lewat video menarik di media sosial, apalagi jika viral, akan membantu menarik banyak pengunjung. Sebab, generasi muda pada umumnya tidak mau ketinggalan tren dan tak segan mencoba atau mendatangi hal-hal yang sedang banyak diperbincangkan di media sosial.
Baca juga: Wonderful Ride sambangi banyak destinasi wisata Jateng dan DIY
Baca juga: Menkominfo: Teknologi digital dorong kemajuan industri wisata dan UMKM
Baca juga: Sandiaga Uno perkenalkan Geopark Rammang Rammang Indonesia ke dunia
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment