Saya senang meskipun terminalnya masih terminal darurat, belum selesai, tapi airportnya sudah dipakai. Saya kira ini lebih produktif seperti itu
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meninjau Bandar Udara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah yang baru beroperasi pada 1 Juni 2021."Pada pagi hari ini saya mengunjungi Kabupaten Purbalingga untuk melihat progres perkembangan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman," kata Presiden Joko Widodo di Bandara JB Soedirman, Purbalingga, Jumat.
Presiden Jokowi beserta rombongan tiba di bandara tersebut dengan menggunakan pesawat khusus ATR 72-600 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.
Ikut dalam rombongan antara lain Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Rombongan disambut oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi serta pejabat terkait lainnya.
"Runway-nya telah selesai dibangun sepanjang 1.600 meter dan lebarnya 30 meter, meskipun terminalnya belum selesai," ungkap Presiden.
Walaupun terminal di bandara tersebut belum selesai tetapi pada 3 Juni 2021 telah mulai dilakukan penerbangan dari Jakarta ke Purbalingga kemudian dari Purbalingga ke Surabaya oleh maskapai Citilink.
"Dan kita melihat juga penumpangnya lebih dari 70 persen, alhamdulilah," ungkap Presiden.
Presiden Jokowi berharap Bandara JB Soedirman dapat memberikan kontribusi untuk menumbuhkan ekonomi tidak hanya di Kabupaten Purbalingga tetapi juga di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen dan daerah-daerah sekitarnya.
"Kita harapkan mobilitas orang, mobilitas barang, mobilitas logistik akan menjadi lebih baik sehingga akhirnya memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah bagian selatan ini," tambah Presiden.
Terkait dengan penggunaan terminal darurat, Presiden Jokowi juga tidak terlalu mempersoalkannya.
"Saya senang meskipun terminalnya masih terminal darurat, belum selesai, tapi airportnya sudah dipakai. Saya kira ini lebih produktif seperti itu dari pada kita harus menunggu terminalnya selesai baru dilakukan penerbangan," kata Presiden.
Metode tersebut menurut Presiden, dapat juga digunakan di bandara-bandara lain yang sedang dalam proses pembangunan.
"Saya kira cara-cara cepat seperti ini yang akan terus kita lakukan terhadap airport-airport yang lain yang dalam proses dibangun. Terima kasih kepada Pak Gubernur Jawa Tengah, kepada Ibu Bupati Purbalingga dan seluruh daerah sekitar Purbalingga yang telah banyak ikut berkontribusi dalam pembangunan ini," ungkap Presiden.
Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman dibangun selama 2 tahun yaitu pada 2019 - 2021 yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero).
Bandara tersebut dibangun di atas lahan seluas 115 hektar oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp231 miliar.
Konstruksi Tahap I terdiri dari pekerjaan landas pacu sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter, "taxiway", apron komersial dan militer, serta terminal penumpang sementara dengan kapasitas 98.812 penumpang per tahun. Pesawat yang bisa dilayani adalah ATR 72-600 atau yang sejenis dengan kapasitas 78 penumpang.
Rencana pengembangan 2.200 meter direncanakan akan mulai dikerjakan pada kuartal I 2022 dengan target operasional kuartal I 2023 serta target luas terminal 13.000 meter persegi sehingga dapat menampung sekitar 200 ribu penumpang per tahun.
Baca juga: AP II umumkan pengaktifan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga
Baca juga: Pertama kalinya, pesawat mendarat di Bandara Jenderal Besar Soedirman
Baca juga: Progres pembangunan Bandara Soedirman lampaui target
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment