Sama seperti negara lain, Indonesia juga mengalami dampak pandemi, sehingga target pembangunan banyak terhambat. Meski demikian, Indonesia bertekad untuk maju dan membangun lebih baik lagi
Jakarta (ANTARA) - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan komitmen Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19 pada United Nations High-Level Political Forum on Sustainable Development 2021 di New York.

“Sama seperti negara lain, Indonesia juga mengalami dampak pandemi, sehingga target pembangunan banyak terhambat. Meski demikian, Indonesia bertekad untuk maju dan membangun lebih baik lagi,” ucap Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso di New York, Kamis waktu setempat.

Pada forum tersebut, Kepa Bappenas menyampaikan dokumen kajian pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) atau disebut Voluntary National Reviews (VNR). Untuk 2021 bertemakan Sustainable and resilient recovery from the COVID-19 pandemic that promotes the economic, social and environmental dimensions of sustainable development.

Episentrum laporan negara tersebut adalah pada target-target tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang terdisrupsi dan praktik-praktik baik penanganan pandemi COVID-19 yang diinisiasi oleh berbagai pihak seperti dunia usaha, filantropis, LSM, dan masyarakat.

Baca juga: Bappenas ungkap syarat capai pertumbuhan ekonomi dari pandemi

Terkumpul hampir 200 praktik baik melalui berbagai konsultasi publik yang dilakukan secara virtual atau online. Bahkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terlibat untuk memastikan akurasi data dan informasi, serta proses penyusunan VNR benar-benar inklusif.

Dalam VNR juga dijelaskan langkah-langkah Pemerintah Indonesia untuk pemulihan yang mencakup reformasi sistem perlindungan sosial, sistem kesehatan nasional, industri pariwisata, dan investasi menuju ekonomi hijau, serta sistem ketahanan bencana.

“Keempat reformasi tersebut diterapkan untuk memastikan pencapaian SDGs tetap on track pasca pandemi COVID-19,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Lebih lanjut ia menyampaikan salah satu upaya mitigasi pandemi COVID-19, Indonesia terus berusaha meningkatkan pelaksanaan vaksinasi untuk 181,5 juta penduduk demi mencapai herd immunity.

Baca juga: Bappenas: Pandemi COVID-19 ajarkan RI untuk perkuat sistem kesehatan

Indonesia telah dua kali menyampaikan VNR, pertama kali di 2017 dan kedua kalinya di 2019, sehingga Indonesia masuk dalam daftar 10 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah menyampaikan VNR untuk ketiga kalinya.

Indonesia berhasil mencatatkan sejumlah prestasi dalam penyampaian VNR. Pada 2017 Indonesia adalah satu dari enam negara dengan perumusan VNR terbaik untuk perencanaan pembiayaan dan investasi.

Pada 2019 sebagai bagian dari VNR 2019, Laporan Tujuan 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Selain itu dalam lawatan ke Amerika Serikat, Menteri Suharso Monoarfa juga membahas dukungan untuk menyeimbangkan suplai vaksin agar mengurangi kesenjangan vaksin di negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Pandemi ini tidak akan selesai bila hanya difokuskan di negara maju saja, tapi negara berkembang juga membutuhkan dukungan. Bagaimana bisa mengatasi pandemi secara internasional atau secara global kalau cara berpikirnya sendiri-sendiri,” ujarnya di hadapan para petinggi negara dan perwakilan negara-negara anggota PBB.

Baca juga: Bappenas: Transparansi jadi kunci penanganan pandemi COVID-19
 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2021