Jakarta (ANTARA) - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan jika terinfeksi COVID-19, seseorang yang sudah menerima vaksin akan memiliki peluang yang lebih besar untuk cepat sembuh dibandingkan dengan yang tidak menjalani vaksinasi.
"Walaupun bisa terinfeksi lagi tapi sebagian besar infeksinya tidak berat dan cepat sembuh itu manfaat dari vaksin juga," kata dia saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Ia menuturkan urgensi penggunaan vaksin COVID-19 karena memberikan sejumlah manfaat, di antaranya melindungi diri dari infeksi COVID-19 karena jika sudah memiliki antibodi maka diharapkan tidak terjadi infeksi meski terpapar virus.
Namun, jika tetap terinfeksi COVID-19 meski sudah mendapat vaksin COVID-19, maka gejala klinis yang diderita tidak menjadi berat sehingga bisa mencegah morbiditas.
Baca juga: Eijkman: Masih tahap peralihan ke industri untuk vaksin Merah Putih
Manfaat lain adalah jika morbiditas atau kesakitan yang berat bisa dicegah, maka dapat mencegah kematian.
"Tentu kalau morbiditas bisa dicegah tidak berat tentu kita bisa mencegah mortalitas atau kematian," tutur Amin.
Selanjutnya, diharapkan orang yang sudah divaksinasi tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain sehingga bisa memutuskan rantai penularan.
Dengan periode penyembuhan yang lebih cepat pada orang yang sudah divaksinasi, maka periode menularkan COVID-19 ke orang lain juga akan semakin kecil.
Oleh karena itu, penting untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 dalam rangka mengurangi angka kesakitan dan kematian serta menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).
Baca juga: Eijkman: Vaksin COVID-19 tidak mengandung chip
Baca juga: BPOM: Vaksin Merah Putih Eijkman produksi massal semester 2 tahun 2022
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
"Walaupun bisa terinfeksi lagi tapi sebagian besar infeksinya tidak berat dan cepat sembuh itu manfaat dari vaksin juga," kata dia saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Ia menuturkan urgensi penggunaan vaksin COVID-19 karena memberikan sejumlah manfaat, di antaranya melindungi diri dari infeksi COVID-19 karena jika sudah memiliki antibodi maka diharapkan tidak terjadi infeksi meski terpapar virus.
Namun, jika tetap terinfeksi COVID-19 meski sudah mendapat vaksin COVID-19, maka gejala klinis yang diderita tidak menjadi berat sehingga bisa mencegah morbiditas.
Baca juga: Eijkman: Masih tahap peralihan ke industri untuk vaksin Merah Putih
Manfaat lain adalah jika morbiditas atau kesakitan yang berat bisa dicegah, maka dapat mencegah kematian.
"Tentu kalau morbiditas bisa dicegah tidak berat tentu kita bisa mencegah mortalitas atau kematian," tutur Amin.
Selanjutnya, diharapkan orang yang sudah divaksinasi tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain sehingga bisa memutuskan rantai penularan.
Dengan periode penyembuhan yang lebih cepat pada orang yang sudah divaksinasi, maka periode menularkan COVID-19 ke orang lain juga akan semakin kecil.
Oleh karena itu, penting untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 dalam rangka mengurangi angka kesakitan dan kematian serta menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).
Baca juga: Eijkman: Vaksin COVID-19 tidak mengandung chip
Baca juga: BPOM: Vaksin Merah Putih Eijkman produksi massal semester 2 tahun 2022
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment