Jakarta (ANTARA) - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) telah menginstalasi mesin mamografi terbaru, bernama Mammomat Revelation untuk membantu mendeteksi dini kanker payudara.
"YKI sangat senang dengan adanya mesin mamografi terbaru untuk meningkatkan pelayanan deteksi dini kanker payudara bagi masyarakat. Hal ini sangatlah penting dimana deteksi dini dapat meningkatkan keberhasilan perawatan kanker payudara pada stadium awal dan sebagai strategi kesehatan masyarakat yang sangat penting," kata Ketua Umum YKI, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo dalam siaran persnya, dikutip Minggu.
Baca juga: Enam jenis kanker yang mengintai wanita
Mesin Mamografi ini hadir dengan fitur pemindaian dengan sudut lebar 50 derajat sehingga memungkinkan pendeteksian kanker yang akurat dan diagnosis yang andal. Tomosintesis Sudut Lebar 50 derajat membantu pantauan dengan resolusi yang lebih dalam hingga 3,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan sudut sempit serta dengan deteksi massa yang lebih akurat dan lebih cepat.
Sudut lebar 50 derajat juga memungkinkan gerakan penggeser ke kiri atau kanan untuk melihat obyek dari beberapa sudut berbeda, sehingga lebih banyak informasi berharga untuk menilai jaringan payudara yang saling bertumpang tindih dan meningkatkan kepastian diagnostik.
Mesin mamografi ini juga dilengkapi Personalized Soft Compression atau tekanan lembut sesuai kondisi pasien untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan selama skrining, serta Insight Breast Density atau pemindaian densitas payudara yang dapat mengelompokkan risiko secara langsung sehingga membantu pengambilan keputusan yang tepat untuk langkah selanjutnya.
Mammomat Revelation sudah mendapatkan izin penggunaan melalui Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir tentang Izin Pemanfaatan Tenaga Nuklir Penggunaan Sumber Radiasi Pengion Dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Mamografi. Mesin ini merupakan donasi yang terkumpul dari pelanggan Indomaret.
Kepala Klinik YKI Lebak Bulus dr. Rebecca Angka mengatakan, keberadaan mesin mamogarfi baru ini memudahkan dokter mendapatkan kualitas gambar yang tinggi, lebih rinci dan tepat, menghindari pemindaian ulang, sehingga pasien dapat lebih tenang dan santai saat dilakukan skrining.
Menurut data GLOBOCAN 2020, terdapat 65.858 kasus baru kanker payudara atau 30,8 persen dari kejadian kanker pada wanita di Indonesia.
Deteksi dini kanker payudara dengan mamografi direkomendasikan bagi wanita diatas 40 tahun dan dilakukan secara rutin setahun sekali.
"Hal ini sebagai langkah pencegahan dan penanganan kanker secara dini, semoga dengan fasilitas baru kami akan menambah minat masyarakat melakukan deteksi dini dan mencegah kanker payudara stadium lanjut," kata Rebecca.
Klinik Yayasan Kanker Indonesia Lebak Bulus berlokasi di Jl. Lebak Bulus Tengah No. 9, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, membuka layanan deteksi dini kanker payudara setiap hari dengan perjanjian melalui telepon 021 750 7447 atau 021 7690704. Klinik buka Senin sampai Jumat pukul 11:00 sampai 14:00 WIB.
Baca juga: Nyaris semua kanker payudara tidak timbulkan nyeri
Baca juga: Mamografi di bawah 40 tahun tak disarankan
Baca juga: Spesialis: jangan anggap remeh benjolan di payudara
"YKI sangat senang dengan adanya mesin mamografi terbaru untuk meningkatkan pelayanan deteksi dini kanker payudara bagi masyarakat. Hal ini sangatlah penting dimana deteksi dini dapat meningkatkan keberhasilan perawatan kanker payudara pada stadium awal dan sebagai strategi kesehatan masyarakat yang sangat penting," kata Ketua Umum YKI, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo dalam siaran persnya, dikutip Minggu.
Baca juga: Enam jenis kanker yang mengintai wanita
Mesin Mamografi ini hadir dengan fitur pemindaian dengan sudut lebar 50 derajat sehingga memungkinkan pendeteksian kanker yang akurat dan diagnosis yang andal. Tomosintesis Sudut Lebar 50 derajat membantu pantauan dengan resolusi yang lebih dalam hingga 3,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan sudut sempit serta dengan deteksi massa yang lebih akurat dan lebih cepat.
Sudut lebar 50 derajat juga memungkinkan gerakan penggeser ke kiri atau kanan untuk melihat obyek dari beberapa sudut berbeda, sehingga lebih banyak informasi berharga untuk menilai jaringan payudara yang saling bertumpang tindih dan meningkatkan kepastian diagnostik.
Mesin mamografi ini juga dilengkapi Personalized Soft Compression atau tekanan lembut sesuai kondisi pasien untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan selama skrining, serta Insight Breast Density atau pemindaian densitas payudara yang dapat mengelompokkan risiko secara langsung sehingga membantu pengambilan keputusan yang tepat untuk langkah selanjutnya.
Mammomat Revelation sudah mendapatkan izin penggunaan melalui Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir tentang Izin Pemanfaatan Tenaga Nuklir Penggunaan Sumber Radiasi Pengion Dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional untuk Mamografi. Mesin ini merupakan donasi yang terkumpul dari pelanggan Indomaret.
Kepala Klinik YKI Lebak Bulus dr. Rebecca Angka mengatakan, keberadaan mesin mamogarfi baru ini memudahkan dokter mendapatkan kualitas gambar yang tinggi, lebih rinci dan tepat, menghindari pemindaian ulang, sehingga pasien dapat lebih tenang dan santai saat dilakukan skrining.
Menurut data GLOBOCAN 2020, terdapat 65.858 kasus baru kanker payudara atau 30,8 persen dari kejadian kanker pada wanita di Indonesia.
Deteksi dini kanker payudara dengan mamografi direkomendasikan bagi wanita diatas 40 tahun dan dilakukan secara rutin setahun sekali.
"Hal ini sebagai langkah pencegahan dan penanganan kanker secara dini, semoga dengan fasilitas baru kami akan menambah minat masyarakat melakukan deteksi dini dan mencegah kanker payudara stadium lanjut," kata Rebecca.
Klinik Yayasan Kanker Indonesia Lebak Bulus berlokasi di Jl. Lebak Bulus Tengah No. 9, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, membuka layanan deteksi dini kanker payudara setiap hari dengan perjanjian melalui telepon 021 750 7447 atau 021 7690704. Klinik buka Senin sampai Jumat pukul 11:00 sampai 14:00 WIB.
Baca juga: Nyaris semua kanker payudara tidak timbulkan nyeri
Baca juga: Mamografi di bawah 40 tahun tak disarankan
Baca juga: Spesialis: jangan anggap remeh benjolan di payudara
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment