Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kembali membahas rencana kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Indonesia, yang semula dijadwalkan berlangsung pada 2020.

Rencana kunjungan Presiden Putin tahun lalu untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatik RI-Rusia, tertunda sampai waktu yang belum dapat ditentukan, di antaranya karena perkembangan situasi politik di Rusia.

“Kami terus membahas persiapan kunjungan yang diusulkan Presiden Putin ke Indonesia, sambil menunggu waktu yang tepat untuk melakukan kunjungan tersebut,” kata Menlu Retno saat menyampaikan pernyataan pers daring usai pertemuan bilateral dengan Menlu Lavrov di Jakarta, Selasa.

Retno berharap, bahwa saat kunjungan Presiden Putin, kedua negara dapat menandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia.

“Perjanjian ini akan menciptakan landasan baru dan kuat untuk meningkatkan hubungan kedua negara,” tutur dia.

Selain membahas kunjungan Presiden Putin, kedua menlu juga mendiskusikan penguatan kerja sama bilateral di bidang kesehatan, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta pendidikan.

Di bidang kesehatan, Indonesia dan Rusia sedang melakukan finalisasi nota kesepahaman (MoU) untuk produksi vaksin COVID-19 bersama, di samping kerja sama pengadaan vaksin, obat terapeutik, serta peralatan diagnostik.

Sementara di bidang ekonomi, kedua negara terus memperkuat komitmen untuk meningkatkan perdagangan dua arah guna mencapai nilai perdagangan sebesar lima miliar dolar AS (sekitar Rp72,3 triliun) yang ditargetkan pada 2020, tetapi belum tercapai karena dampak pandemi COVID-19.

Meskipun kedua negara telah mencatat peningkatan volume perdagangan hampir 25 persen pada empat bulan pertama 2021, Menlu Lavrov menegaskan niat Rusia untuk terus mendiversifikasi perdagangan melalui perluasan kerja sama dalam produk berteknologi tinggi, energi, minyak dan gas, infrastruktur transportasi, penerbangan sipil, mesin, teknologi komputer dan komunikasi, serta industri halal.

Ia pun sepakat dengan pemerintah Indonesia tentang perluasan kerja sama pendidikan dan perlindungan bagi pelajar Indonesia yang belajar di Rusia. Saat ini, tercatat 600 pelajar Indonesia berada di Negeri Beruang Merah.

“Saya bisa meyakinkan Anda bahwa semua masalah yang dialami oleh siswa yang belajar di Rusia, termasuk dari Indonesia, akan diselesaikan seiring kami bergerak untuk menormalisasi situasi dari infeksi virus corona,” tutur Menlu Lavrov.

Sedangkan di bidang keamanan, kedua negara menekankan pentingnya kerja sama keamanan siber dan keamanan informasi internasional.

Menlu Retno dan Menlu Lavrov juga menggunakan kesempatan pertemuan mereka untuk membahas sejumlah isu regional dan global, di antaranya masalah Myanmar, proses perdamaian Palestina-Israel, serta kerja sama Indo-Pasifik.


Baca juga: Indonesia-Rusia finalisasi kerja sama produksi vaksin

Baca juga: Rusia kembali tegaskan kesiapan pasok vaksin Sputnik V ke Indonesia

Baca juga: Dubes: Tembang Rayuan Pulau Kelapa tandai kedekatan Indonesia-Rusia


 

Sumsel datangkan 9 heli pengebom air dari Rusia dan AS

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2021