Jakarta (ANTARA) - Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengajak warga Papua Barat waspada terhadap lonjakan kasus positif COVID-19 yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Wilayah Papua Barat telah masuk status waspada, mengingat kondisi rumah sakit di Manokwari mulai terisi penuh, sementara di Sorong, 65 persen kapasitas rumah sakit telah terisi oleh pasien, sebut Cantiasa sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, Cantiasa di hadapan 260 personel gabungan TNI dan Polri, serta Satpol PP saat apel gabungan di Manokwari, memerintahkan jajarannya untuk memperketat penyekatan demi mengurangi mobilitas selama PPKM Darurat Imbangan berlaku di Papua Barat.
Baca juga: Kodam siap bantu pemda terapkan PPKM Darurat Imbangan di Papua Barat
Baca juga: Pangdam kerahkan ribuan babinsa bantu PPKM mikro di Papua Barat
Baca juga: Kodam Kasuari Papua Barat resmi terima 134 kendaraan dinas baru
“Yang bisa menyelamatkan Papua Barat adalah kita sendiri bukan orang lain. Pemberlakuan PPKM Darurat khususnya dilaksanakan di Sorong dan Manokwari. Sampaikan kepada saudara-saudara kita di sini jangan berpikir untung dan rugi. Ini masalah kemanusiaan. Ingatkan kepada mereka status kita saat ini PPKM Darurat untuk menyelamatkan masyarakat,” kata Cantiasa.
Pemerintah Provinsi Papua Barat turut memberlakukan PPKM Darurat di beberapa daerah demi menekan laju penyebaran COVID-19. Terkait dengan kebijakan itu, Pemprov bersama TNI dan Polri membangun pos-pos pemeriksaan di pelabuhan dan bandara demi mengawasi arus masuk dan keluar penduduk.
Laporan dari petugas pos pemeriksaan menunjukkan ada sekitar 10 pendatang yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat menahan diri untuk tidak berkegiatan di luar rumah dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Protokol kesehatan itu di antaranya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Wilayah Papua Barat telah masuk status waspada, mengingat kondisi rumah sakit di Manokwari mulai terisi penuh, sementara di Sorong, 65 persen kapasitas rumah sakit telah terisi oleh pasien, sebut Cantiasa sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, Cantiasa di hadapan 260 personel gabungan TNI dan Polri, serta Satpol PP saat apel gabungan di Manokwari, memerintahkan jajarannya untuk memperketat penyekatan demi mengurangi mobilitas selama PPKM Darurat Imbangan berlaku di Papua Barat.
Baca juga: Kodam siap bantu pemda terapkan PPKM Darurat Imbangan di Papua Barat
Baca juga: Pangdam kerahkan ribuan babinsa bantu PPKM mikro di Papua Barat
Baca juga: Kodam Kasuari Papua Barat resmi terima 134 kendaraan dinas baru
“Yang bisa menyelamatkan Papua Barat adalah kita sendiri bukan orang lain. Pemberlakuan PPKM Darurat khususnya dilaksanakan di Sorong dan Manokwari. Sampaikan kepada saudara-saudara kita di sini jangan berpikir untung dan rugi. Ini masalah kemanusiaan. Ingatkan kepada mereka status kita saat ini PPKM Darurat untuk menyelamatkan masyarakat,” kata Cantiasa.
Pemerintah Provinsi Papua Barat turut memberlakukan PPKM Darurat di beberapa daerah demi menekan laju penyebaran COVID-19. Terkait dengan kebijakan itu, Pemprov bersama TNI dan Polri membangun pos-pos pemeriksaan di pelabuhan dan bandara demi mengawasi arus masuk dan keluar penduduk.
Laporan dari petugas pos pemeriksaan menunjukkan ada sekitar 10 pendatang yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat menahan diri untuk tidak berkegiatan di luar rumah dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Protokol kesehatan itu di antaranya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: M Arief Iskandar
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment