Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menilai peringatan Hari Raya Idul Adha harus dimaknai seluruh elemen bangsa "mengurbankan" ego dan kepentingan pribadi untuk bergotong royong mengatasi pandemi COVID-19.
"Saatnya kita 'mengurbankan' ego dan kepentingan pribadi kita untuk bergotong royong guna 'mendayung perahu' besar agar Indonesia keluar dari badai (pandemi COVID-19) ini," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menurut dia, dalam Idul Adha, umat diminta memahami hidup ini ada hal yang sebaiknya dikurbankan untuk kepentingan yang lebih besar.
Baca juga: Puan: Pemerintah agar pastikan masyarakat pahami manfaat PPKM Darurat
Puan merujuk pada sejarah awal ibadah kurban pada masa Nabi Ibrahim yang mendahulukan perintah Allah SWT di atas kepentingannya sendiri sebagai ayah, bahkan menunggu lama untuk bisa mendapatkan keturunan, yaitu Ismail.
"Pada hari ini saat pandemi COVID-19 masih menjadi kenyataan keseharian. Memaknai Idul Adha dalam situasi ini semestinya bisa diperluas dengan esensi kepentingan lebih besar yang sama," ujarnya.
Dia menilai pengorbanan pada situasi pandemi tidak harus yang teramat besar, mulai saja dari kesadaran untuk menjaga diri dan orang lain dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tidak keluar rumah kecuali hanya untuk keperluan penting.
Baca juga: Puan: Pemuka agama sosialisasikan ibadah Idul Adha di rumah
Menurut dia, belajar dari lonjakan kasus pada periode-periode khusus seperti Idul Fitri dan Tahun Baru, maka masyarakat diimbau untuk tidak mudik dan saling berkunjung dalam kerumunan terkait Hari Raya Idul Adha 1422 H, apalagi berwisata.
“Jika perlu, pemerintah dan aparat sebaiknya tutup akses keluar kota pada tanggal merah libur nasional, yang juga libur panjang apabila dihitung sejak hari Sabtu. Lakukan segala upaya yang perlu. Perlu digencarkan lagi sosialiasi agar rakyat paham mengapa semua upaya ini perlu dilakukan bersama," katanya.
Puan menilai pembatasan mobilitas dan peluang pelanggaran protokol kesehatan untuk menjaga jarak adalah bagian dari upaya bersama yang diperlukan untuk menahan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Puan Maharani minta perbaiki komunikasi publik penanggulangan pandemi
Dia mengajak masyarakat untuk mengorbankan waktu, kesenangan, dan sedikit kebebasan agar penularan COVID-19 bisa segera dikendalikan dan bersama melangkah serta berlari menyongsong masa depan.
Dia menilai saat ini adalah waktu untuk semua elemen bangsa bergandengan tangan, saling bantu, dan saling jaga agar bersama-sama segera keluar dari pandemi COVID-19.
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
"Saatnya kita 'mengurbankan' ego dan kepentingan pribadi kita untuk bergotong royong guna 'mendayung perahu' besar agar Indonesia keluar dari badai (pandemi COVID-19) ini," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menurut dia, dalam Idul Adha, umat diminta memahami hidup ini ada hal yang sebaiknya dikurbankan untuk kepentingan yang lebih besar.
Baca juga: Puan: Pemerintah agar pastikan masyarakat pahami manfaat PPKM Darurat
Puan merujuk pada sejarah awal ibadah kurban pada masa Nabi Ibrahim yang mendahulukan perintah Allah SWT di atas kepentingannya sendiri sebagai ayah, bahkan menunggu lama untuk bisa mendapatkan keturunan, yaitu Ismail.
"Pada hari ini saat pandemi COVID-19 masih menjadi kenyataan keseharian. Memaknai Idul Adha dalam situasi ini semestinya bisa diperluas dengan esensi kepentingan lebih besar yang sama," ujarnya.
Dia menilai pengorbanan pada situasi pandemi tidak harus yang teramat besar, mulai saja dari kesadaran untuk menjaga diri dan orang lain dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tidak keluar rumah kecuali hanya untuk keperluan penting.
Baca juga: Puan: Pemuka agama sosialisasikan ibadah Idul Adha di rumah
Menurut dia, belajar dari lonjakan kasus pada periode-periode khusus seperti Idul Fitri dan Tahun Baru, maka masyarakat diimbau untuk tidak mudik dan saling berkunjung dalam kerumunan terkait Hari Raya Idul Adha 1422 H, apalagi berwisata.
“Jika perlu, pemerintah dan aparat sebaiknya tutup akses keluar kota pada tanggal merah libur nasional, yang juga libur panjang apabila dihitung sejak hari Sabtu. Lakukan segala upaya yang perlu. Perlu digencarkan lagi sosialiasi agar rakyat paham mengapa semua upaya ini perlu dilakukan bersama," katanya.
Puan menilai pembatasan mobilitas dan peluang pelanggaran protokol kesehatan untuk menjaga jarak adalah bagian dari upaya bersama yang diperlukan untuk menahan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Puan Maharani minta perbaiki komunikasi publik penanggulangan pandemi
Dia mengajak masyarakat untuk mengorbankan waktu, kesenangan, dan sedikit kebebasan agar penularan COVID-19 bisa segera dikendalikan dan bersama melangkah serta berlari menyongsong masa depan.
Dia menilai saat ini adalah waktu untuk semua elemen bangsa bergandengan tangan, saling bantu, dan saling jaga agar bersama-sama segera keluar dari pandemi COVID-19.
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment