“Pimpinan KPK menyampaikan Program Kartu Prakerja menjadi contoh best practice dalam mengelola suatu program besar dengan lingkup 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan meminimalisir banyak persoalan. Program ini dapat menjadi pilot project bagi program-program lainnya,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Airlangga juga mengatakan bahwa Pimpinan KPK mengapresiasi Kemenko Perekonomian dan manajemen pelaksana program Kartu Prakerja yang terus memperbaiki tata kelola program Kartu Prakerja, mengikuti aturan, menetapkan SOP, transparan, persaingan terbuka dan insentif sampai ke penerima.
Baca juga: Deputi Pencegahan: Mekanisme Kartu Prakerja sudah ikuti saran KPK
“Seluruh rencana aksi dan saran KPK juga telah diimplentasikan,” ujar Airlangga.
Program Kartu Prakerja, lanjutnya, telah terbukti diminati dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah terus melanjutkan program Kartu Prakerja seiring dengan upaya meningkatkan kualitas agar memberikan dampak yang optimal. Termasuk untuk Gelombang 18 yang telah dibuka dan ditargetkan bagi 800 ribu penerima dari seluruh Indonesia.
Airlangga menjelaskan kuota Program Kartu Prakerja per provinsi dibobot menurut jumlah pengangguran, kasus COVID-19, dan lowongan pekerjaan sama seperti sebelumnya. Namun demi mempertimbangkan aspek pemerataan, ke depannya kuota akan dibagi secara proporsional sehingga program tersebut inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah juga memberi arahab kepada manajemen pelaksana Kartu Prakerja agar bekerja sama dengan Bareskrim Polri untuk melakukan pendampingan keamanan sistem sehingga menjamin masyarakat terlindungi dari penipuan.
Baca juga: Lanjutkan Kartu Prakerja, Pemerintah alokasikan Rp11 triliun pada 2022
Tak hanya itu, pemerintah juga mempersiapkan program Kartu Prakerja yang dapat diikuti secara offline serta peningkatan kualitas lembaga vokasi yang sekaligus diharapkan bisa menurunkan tingkat kemiskinan secara lebih cepat.
“Melihat besarnya dampak baik yang terus dirasakan oleh masyarakat dan jumlah peminat yang mendaftar, pemerintah meyakini bahwa Program Kartu Prakerja di masa depan dapat bertransformasi dan dikelola dalam wadah yang lebih besar,” tutur Airlangga.
Pendaftar program Kartu Prakerja terbuka bagi semua WNI 18 tahun ke atas, baik pencari kerja, lulusan baru, korban PHK, karyawan maupun pelaku wirausaha namun tidak sedang mengikuti pendidikan formal, tidak tercatat di DTKS Kemsos, bukan penerima BSU, BPUM, bukan TNI/Polri, ASN, Kepala Desa/Perangkat Desa, Komisaris BUMN/BUMD, Anggota DPR, dan atau DPRD.
Skema program Kartu Prakerja Semester 2 tahun 2021, terdiri atas bantuan pelatihan sebesar Rp2 juta, insentif pasca pelatihan sebesar Rp2,4 juta yang akan diberikan bertahap yakni Rp600 ribu 4 bulan. Kemudian dana insentif pengisian 3 survei dengan total Rp150 ribu
Selanjutnya, demi pemerataan, setiap KK dibatasi maksimal 2 anggota keluarga dan mereka yang sudah pernah menerima tidak dapat lagi menjadi penerima. Penerima Kartu Prakerja dapat memilih pelatihan yang ditawarkan oleh ratusan lembaga pelatihan yang dapat diakses melalui 7 platform digital.
Sedangkan pendaftaran program Kartu Prakerja hanya bisa dilakukan melalui situs resmi Program Kartu Prakerja di www.prakerja.go.id dengan update informasi bisa diikuti di Instagram @prakerja.go.id.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment