Kami ingin bekerja bersama dengan masyarakat dunia untuk mendukung kerja sama vaksin internasional dan membangun komunitas masyarakat untuk masa depan.
Beijing (ANTARA) - China mengalokasikan bantuan dua miliar dosis vaksin COVID-19 kepada dunia dan dana senilai 100 juta dolar AS kepada COVAX.Dana senilai 100 juta dolar AS kepada COVAX itu akan digunakan untuk pendistribusian vaksin ke beberapa negara berkembang, kata Presiden China Xi Jinping dalam sambutan tertulisnya pada Forum Kerja Sama Internasional Vaksin COVID-19, Kamis (5/8).
Xi berjanji akan memberikan yang terbaik dalam membantu negara-negara berkembang mengatasi COVID-19.
COVAX merupakan fasilitas global bagi negara-negara untuk mengakses vaksin COVID-19 di bawah koordinasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).
China berkomitmen membangun kesehatan masyarakat global dengan menyediakan vaksin kepada dunia, khususnya negara-negara berkembang, kata Xi.
Baca juga: China, Mesir sumbang 500 ribu dosis vaksin untuk rakyat Palestina
Ia menekankan bahwa negaranya akan melakukan produksi bersama sejumlah negara lain dengan mengedepankan prinsip vaksin sebagai barang kebutuhan global.
"Saya berharap forum ini akan mendorong aksesibilitas dan distribusi vaksin yang adil ke seluruh dunia, meningkatkan kerja sama antarnegara berkembang, dan berkontribusi bersama agar bisa menang lebih awal menghadapi pandemi," kata Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (CPC) itu.
Dalam KTT Kesehatan Global pada Mei lalu, Xi mengumumkan lima langkah untuk mendorong solidaritas global menghadapi COVID-19, di antaranya usulan pendirian forum kerja sama internasional untuk pengembangan dan produksi vaksin di beberapa negara dan perusahaan farmasi.
"Kami ingin bekerja bersama dengan masyarakat dunia untuk mendukung kerja sama vaksin internasional dan membangun komunitas masyarakat untuk masa depan," kata Presiden Xi.
Baca juga: China pasok negara berkembang 500 juta vaksin, bantu Rp6,7 triliun
Baca juga: China beri bantuan medis dan vaksin senilai 7,8 juta dolar
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment