Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta sivitas Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dapat proaktif dalam membangun solidaritas dan edukasi soal penanganan dan pencegahan COVID-19 kepada masyarakat.
"Solidaritas terus dibangun, empati terus ditanamkan dalam menangani pandemi ini," ujar Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menag mengatakan perguruan tinggi memiliki peran vital di tengah-tengah masyarakat. Kehadiran sivitas akademika akan mudah didengar masyarakat saat memberikan edukasi soal COVID-19.
Baca juga: Menag ajak masifkan kampanye 5M sambut HUT ke-76 Republik Indonesia
Baca juga: Menag: Peran ulama penting dalam menumbuhkan kesadaran di masa pandemi
Sebab, kata dia, penanganan COVID-19 di Tanah Air tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tapi harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat agar pandemi segera tertangani.
"Pimpinan perguruan tinggi mempunyai pengaruh di masyarakat. Mari kita bersama-sama tangani dan cegah penyebaran pandemi COVID-19," kata dia.
Menag juga minta jajarannya memberi penjelasan kepada masyarakat terkait kebijakan menggeser hari libur Tahun Baru Islam, hari libur Maulid Nabi, serta menghapus cuti bersama Natal.
Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Bersama Menag, Menaker, dan Menpan RB No 712, 1, dan 3 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.
Baca juga: Menag ajak umat galang kekuatan lahiriah dan batiniah lawan pandemi
Kebijakan yang diambil pemerintah ini semata-mata demi menekan laju penularan COVID-19. Maka dari itu, sivitas akademika diminta untuk mengedukasi pergeseran hari libur ini.
"PTKN agar ikut menjelaskan ke umat. Pergeseran hari libur nasional ini bisa disampaikan dengan baik kepada masyarakat dan mahasiswa. Yang digeser hari liburnya, bukan perayaan keagamaannya," kata dia.
"Solidaritas terus dibangun, empati terus ditanamkan dalam menangani pandemi ini," ujar Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menag mengatakan perguruan tinggi memiliki peran vital di tengah-tengah masyarakat. Kehadiran sivitas akademika akan mudah didengar masyarakat saat memberikan edukasi soal COVID-19.
Baca juga: Menag ajak masifkan kampanye 5M sambut HUT ke-76 Republik Indonesia
Baca juga: Menag: Peran ulama penting dalam menumbuhkan kesadaran di masa pandemi
Sebab, kata dia, penanganan COVID-19 di Tanah Air tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tapi harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat agar pandemi segera tertangani.
"Pimpinan perguruan tinggi mempunyai pengaruh di masyarakat. Mari kita bersama-sama tangani dan cegah penyebaran pandemi COVID-19," kata dia.
Menag juga minta jajarannya memberi penjelasan kepada masyarakat terkait kebijakan menggeser hari libur Tahun Baru Islam, hari libur Maulid Nabi, serta menghapus cuti bersama Natal.
Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Bersama Menag, Menaker, dan Menpan RB No 712, 1, dan 3 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.
Baca juga: Menag ajak umat galang kekuatan lahiriah dan batiniah lawan pandemi
Kebijakan yang diambil pemerintah ini semata-mata demi menekan laju penularan COVID-19. Maka dari itu, sivitas akademika diminta untuk mengedukasi pergeseran hari libur ini.
"PTKN agar ikut menjelaskan ke umat. Pergeseran hari libur nasional ini bisa disampaikan dengan baik kepada masyarakat dan mahasiswa. Yang digeser hari liburnya, bukan perayaan keagamaannya," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment