Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk mewaspadai tingkat keterisian ruang perawatan intensif (Intensive Care Unit /ICU) di rumah sakit khususnya di luar Pulau Jawa, seiring dengan masih banyaknya pertambahan kasus COVID-19.
"Presiden memerintahkan pada sidang kabinet untuk mewaspadai ICU-ICU yang ada di luar Pulau Jawa," kata Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dalam konferensi pers disaksikan virtual usai meninjau Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta, Jumat.
Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perintah, kata Moeldoko, jajaran kementerian/lembaga serta TNI dan Polri telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas perawatan pasien COVID-19 di luar Jawa. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah berdasarkan pengalaman dalam beberapa pekan terakhir saat menangani lonjakan kasus COVID-19 di Jawa dan Bali.
“Pemerintah juga merespons sangat cepat. Kita dengarkan persoalan ICU dan seterusnya itu menjadi sebuah persoalan pada saat puncaknya (kasus COVID-19). Banyak orang yang antre di ICU. Pemerintah telah melakukan sebuah gerakan yang sangat cepat dan masif," ujarnya.
Dia mencontohkan saat lonjakan kasus COVID-19 di Jawa dan Bali, pemerintah terus melakukan percepatan penanganan COVID-19 dengan melakukan pengujian, pelacakan dan perawatan. Upaya-upaya itu, tidak hanya dilakukan di Jakarta, namun juga di lokasi-lokasi degan tingkat penularan yang tinggi seperti di Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Baca juga: RSPAD berencana menambah delapan kasur di CICU buat pasien COVID-19
Baca juga: Penggunaan ruang ICU di Kabupaten Bogor mulai alami penurunan
Salah satu upaya tersebut adalah membangun rumah sakit dan fasilitas perawatan darurat yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Jumlahnya cukup banyak ICU yang dibangun. Kenapa? Merujuk dari pengalaman yang lalu, banyak pasien yang harus antre di ICU, maka Menteri PUPR diperintahkan oleh Presiden untuk segera. Ini sedang berjalan,” ujarnya.
Presiden Jokowi, kata Moeldoko, menegaskan kepada jajaran-nya untuk mewaspadai situasi pandemi COVID-19, termasuk di wilayah luar Pulau Jawa dan Bali.
"Kita harus waspadai kondisi yang ada di luar Jawa dan Bali, sekali lagi perlu kita ingatkan," ucap dia.
Berdasarkan data terakhir Satgas Penanganan COVID-19, hingga Kamis (5/8), jumlah kasus COVID-19 terus menunjukkan peningkatan. Total kasus COVID-19 di Indonesia hingga 5 Agustus 2021 sudah mencapai 3.568.331 orang dengan tambahan dalam satu hari sebanyak 35.764 orang, sementara kasus aktif tercatat 518.310 orang.
Pasien sembuh bertambah 39.726 orang sehingga akumulasi total yang telah sembuh adalah 2.947.646 orang.
Sementara mereka yang meninggal karena terpapar COVID-19 bertambah 1.739 orang, sehingga total kematian akibat COVID-19 di Indonesia adalah 102.375 orang.
Baca juga: Pemprov Sumsel siap tambah ruang ICU di rumah sakit rujukan COVID-19
Baca juga: BPPT kembangkan ventilator ICU jawab kebutuhan dalam negeri
"Presiden memerintahkan pada sidang kabinet untuk mewaspadai ICU-ICU yang ada di luar Pulau Jawa," kata Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dalam konferensi pers disaksikan virtual usai meninjau Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta, Jumat.
Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perintah, kata Moeldoko, jajaran kementerian/lembaga serta TNI dan Polri telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas perawatan pasien COVID-19 di luar Jawa. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah berdasarkan pengalaman dalam beberapa pekan terakhir saat menangani lonjakan kasus COVID-19 di Jawa dan Bali.
“Pemerintah juga merespons sangat cepat. Kita dengarkan persoalan ICU dan seterusnya itu menjadi sebuah persoalan pada saat puncaknya (kasus COVID-19). Banyak orang yang antre di ICU. Pemerintah telah melakukan sebuah gerakan yang sangat cepat dan masif," ujarnya.
Dia mencontohkan saat lonjakan kasus COVID-19 di Jawa dan Bali, pemerintah terus melakukan percepatan penanganan COVID-19 dengan melakukan pengujian, pelacakan dan perawatan. Upaya-upaya itu, tidak hanya dilakukan di Jakarta, namun juga di lokasi-lokasi degan tingkat penularan yang tinggi seperti di Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Baca juga: RSPAD berencana menambah delapan kasur di CICU buat pasien COVID-19
Baca juga: Penggunaan ruang ICU di Kabupaten Bogor mulai alami penurunan
Salah satu upaya tersebut adalah membangun rumah sakit dan fasilitas perawatan darurat yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Jumlahnya cukup banyak ICU yang dibangun. Kenapa? Merujuk dari pengalaman yang lalu, banyak pasien yang harus antre di ICU, maka Menteri PUPR diperintahkan oleh Presiden untuk segera. Ini sedang berjalan,” ujarnya.
Presiden Jokowi, kata Moeldoko, menegaskan kepada jajaran-nya untuk mewaspadai situasi pandemi COVID-19, termasuk di wilayah luar Pulau Jawa dan Bali.
"Kita harus waspadai kondisi yang ada di luar Jawa dan Bali, sekali lagi perlu kita ingatkan," ucap dia.
Berdasarkan data terakhir Satgas Penanganan COVID-19, hingga Kamis (5/8), jumlah kasus COVID-19 terus menunjukkan peningkatan. Total kasus COVID-19 di Indonesia hingga 5 Agustus 2021 sudah mencapai 3.568.331 orang dengan tambahan dalam satu hari sebanyak 35.764 orang, sementara kasus aktif tercatat 518.310 orang.
Pasien sembuh bertambah 39.726 orang sehingga akumulasi total yang telah sembuh adalah 2.947.646 orang.
Sementara mereka yang meninggal karena terpapar COVID-19 bertambah 1.739 orang, sehingga total kematian akibat COVID-19 di Indonesia adalah 102.375 orang.
Baca juga: Pemprov Sumsel siap tambah ruang ICU di rumah sakit rujukan COVID-19
Baca juga: BPPT kembangkan ventilator ICU jawab kebutuhan dalam negeri
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment