Jakarta (ANTARA) - Para pemuka agama, termasuk kiai dan ulama serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), punya peran penting membantu pemerintah menanggulangi pandemi COVID-19, kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Hadi, saat meninjau vaksinasi massal di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan para kyai punya pengaruh yang kuat bagi kelompok santri dan masyarakat sehingga para pemuka agama dapat turut menyebarkan informasi pentingnya menjaga protokol kesehatan dan ikut vaksinasi demi menekan laju penyebaran penyakit.
Oleh karena itu, Panglima TNI, sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu, berharap para kiai dapat terus mendukung pemerintah terutama dalam melaksanakan berbagai program penanggulangan COVID-19.
Baca juga: Gus Menteri ajak santri perkokoh tradisi pesantren di tengah pandemi
Setidaknya ada 4.500 orang yang ditargetkan divaksin di Pondok Pesantren Tebuireng, Rabu. Para peserta vaksinasi adalah para santri, pengasuh pondok pesantren, dan pengurus Ponpes Tebuireng.
“Kesadaran mematuhi protokol kesehatan harus dibangun dari dalam diri sendiri, bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, dan lingkungan dengan melapor dan berobat ketika memiliki gejala, maka pandemi dapat dikendalikan,” kata Panglima TNI ke para santri dan peserta vaksinasi lainnya.
Dalam kunjungan ke Ponpes Tebuireng, Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo juga berdiskusi dengan para kiai.
Panglima TNI dan Kapolri berharap para kiai dapat menggunakan pendekatan kearifan lokal guna mengedukasi masyarakat mematuhi protokol kesehatan, berobat dan menjalankan isolasi secara terpusat, dan ikut vaksinasi.
Baca juga: Ratusan santriwati Ponpes Trenggalek dipulangkan antisipasi COVID-19
Panglima juga berharap para kiai dapat mengingatkan santri-santri dan masyarakat bahwa vaksin tidak sepenuhnya mencegah penyebaran COVID-19.
Oleh karena itu, masker merupakan alat pelindung yang wajib dipakai tiap keluar dan bertemu orang lain.
“Ingat, walaupun sudah divaksin tetap harus memakai masker, karena memakai masker berarti kita peduli dengan diri sendiri dan juga menjaga orang lain di sekitar kita,” terang Panglima TNI.
Usai mengadakan pertemuan dengan para kiai dan meninjau pelaksanaan vaksinasi, Panglima TNI lanjut berkomunikasi dengan para pimpinan Komando Distrik Militer (Kodim) yang melaksanakan vaksinasi di pondok pesantren di wilayahnya masing-masing.
Baca juga: 86 santri Gontor sembuh COVID-19, dipulangkan ke pondok
Hadi, saat meninjau vaksinasi massal di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan para kyai punya pengaruh yang kuat bagi kelompok santri dan masyarakat sehingga para pemuka agama dapat turut menyebarkan informasi pentingnya menjaga protokol kesehatan dan ikut vaksinasi demi menekan laju penyebaran penyakit.
Oleh karena itu, Panglima TNI, sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu, berharap para kiai dapat terus mendukung pemerintah terutama dalam melaksanakan berbagai program penanggulangan COVID-19.
Baca juga: Gus Menteri ajak santri perkokoh tradisi pesantren di tengah pandemi
Setidaknya ada 4.500 orang yang ditargetkan divaksin di Pondok Pesantren Tebuireng, Rabu. Para peserta vaksinasi adalah para santri, pengasuh pondok pesantren, dan pengurus Ponpes Tebuireng.
“Kesadaran mematuhi protokol kesehatan harus dibangun dari dalam diri sendiri, bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, dan lingkungan dengan melapor dan berobat ketika memiliki gejala, maka pandemi dapat dikendalikan,” kata Panglima TNI ke para santri dan peserta vaksinasi lainnya.
Dalam kunjungan ke Ponpes Tebuireng, Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo juga berdiskusi dengan para kiai.
Panglima TNI dan Kapolri berharap para kiai dapat menggunakan pendekatan kearifan lokal guna mengedukasi masyarakat mematuhi protokol kesehatan, berobat dan menjalankan isolasi secara terpusat, dan ikut vaksinasi.
Baca juga: Ratusan santriwati Ponpes Trenggalek dipulangkan antisipasi COVID-19
Panglima juga berharap para kiai dapat mengingatkan santri-santri dan masyarakat bahwa vaksin tidak sepenuhnya mencegah penyebaran COVID-19.
Oleh karena itu, masker merupakan alat pelindung yang wajib dipakai tiap keluar dan bertemu orang lain.
“Ingat, walaupun sudah divaksin tetap harus memakai masker, karena memakai masker berarti kita peduli dengan diri sendiri dan juga menjaga orang lain di sekitar kita,” terang Panglima TNI.
Usai mengadakan pertemuan dengan para kiai dan meninjau pelaksanaan vaksinasi, Panglima TNI lanjut berkomunikasi dengan para pimpinan Komando Distrik Militer (Kodim) yang melaksanakan vaksinasi di pondok pesantren di wilayahnya masing-masing.
Baca juga: 86 santri Gontor sembuh COVID-19, dipulangkan ke pondok
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Joko Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment