Jambi (ANTARA) - SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd. telah menyelesaikan dan meresmikan proyek West Betara (WB) Non Associated Gas (NAS) Compression and Condensate Pumping System untuk mempertahankan produksi migas di Blok Jabung, Jambi.

"Proyek WB NAG Compression and Condensate Pumping System merupakan salah satu aktivitas penting di industri hulu migas yang berhasil diselesaikan di tengah pandemi COVID-19," kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam siaran pers yang diterima Ahad.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wirato, pada Kamis 26 Agustus 2021, meresmikan proyek ini secara virtual dengan disaksikan oleh General Manager Jabung Wang Qilin.

PetroChina International Jabung Ltd. selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas menyelesaikan proyek WB NAG Compression and Condensate Pumping System untuk menjaga aliran gas dari Lapangan West Betara (WB) dan South Betara (SB).

Baca juga: SKK Migas restui pengembangan komplek Gajah Besar senilai Rp223 miliar

Baca juga: Progres pencarian cadangan migas di Akimeugah Papua capai 39 persen


“Dengan komunikasi dan koordinasi yang kuat, kepatuhan terhadap penerapan protokol kesehatan, mitigasi risiko COVID-19 yang baik, dan kerja keras dari seluruh pihak, proyek ini dapat selesai dengan sukses dan aman,” kata Julius.

Ke depan, SKK Migas akan terus mendorong penyelesaian proyek hulu migas yang lainnya. pihaknya optimis, meskipun masih ada kendala pandemi, target 12 proyek on stream di tahun 2021 akan dapat direalisasikan. Keberhasilan penyelesaian seluruh target proyek di 2021 akan memberikan dukungan bagi pencapaian target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di tahun 2030.

Lebih lanjut, Julius menambahkan terus berlanjutnya proyek hulu migas di tengah pandemi COVID-19 memberikan dampak positif dalam mendukung program pemerintah memulihkan ekonomi, menggerakkan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di sekitar proyek.

Proyek WB NAG Compression and Condensate Pumping System yang berhasil on stream pada 18 Agustus 2021 dan melalui tahapan monitoring performance selama 2x24 jam/unit sehingga tahapan commissioning dan start up proyek ini telah selesai pada tanggal 22 Agustus 2021.

Waktu on steam proyek menjadi lebih lambat satu bulan dari target, yaitu 12 Juli 2021 karena adanya pembatasan mobilitas terkait PPKM.

Sementara itu General Manager Jabung Wang Oilin mengatakan penyelesaian Fasilitas WB NAG Compression and Condensate Pumping System ini penting dalam upaya menjaga pasokan gas dari lapangan WB dan SB, serta melanjutkan program PCJL yang telah disetujui untuk put on production (POP) empat sumur gas dari formasi Baturaja dengan target sebesar 7,5 MMSCFD.

Selanjutnya pencapaian kapasitas produksi sebesar 30.5 MMSCFD yang ditandai dengan pengaliran gas menggunakan kompresor gas dari proyek WB NAG Compression and Condensate Pumping System pada tanggal 22 Agustus 2021 merupakan pemenuhan komitmen untuk menjaga pengiriman aliran gas dari Lapangan WB dan SB melalui pemipaan West Betara – Central Processing Station (SWB-CPS) menuju ke CPS untuk diproses lebih lanjut untuk menghasilkan sales gas.

“Pencapaian Proyek WB NAG Compression and Condensate Pumping System di wilayah kerja PCJL tidak lepas dari dukungan penuh dari para pemangku kepentingan seperti Ditjen Migas-ESDM, SKK Migas, serta seluruh instansi dan pihak terkait,” katanya.

Dengan keberhasilan ini, Project WB NAG Compression and Condensate Pumping System diharapkan berkonstribusi memaksimalkan produksi gas dari Lapangan WB dan SB sehingga dapat menjaga produksi gas sebesar 30 MMSCFD.

“PCJL akan terus melakukan inovasi, efisiensi dan pemanfaatan pengelolaan aspek manajemen pengelolaan proyek, kompetensi sumber daya manusia, dan keteknikan dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja dalam pemenuhan target-target penyelesaian Proyek Hulu Migas,” ujarnya.

Pada acara itu hadir beberapa pejabat SKK Migas termasuk Manajer Proyek dan Pemeliharaan Faslitas Ardinsyah, Vice President Management Representative Maria Sondang dan Kepala Departemen Manajemen Proyek Noezran Azwar.

Sementara PetroChina Jabung diwakili oleh Vice President (VP) Supply Chain Management (SCM) Gusminar, Sr. Development Manager Budi Tyas Utomo, Project Manager Slamet Supriyanta dan tim dari Project Department.

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan operator Blok Jabung di Jambi di bawah pengawasan SKK Migas. Dalam mengelola Blok Jabung, PetroChina bermitra dengan Pertamina Hulu Energi, Petronas Carigali dan PT GPI Jabung.

Selain menjadi operator Blok Jabung, PetroChina juga sebagai operator Blok Bangko di Jambi.*

Baca juga: SKK Migas minta perbankan danai proyek migas dengan bunga kompetitif

Baca juga: SKK Migas laporkan temuan cadangan gas Pertamina di Sulteng

Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2021