Ini kabar bagus untuk rakyat Indonesia dan dunia kesehatan bahwa untuk terapi pasien COVID-19 sudah ada, tinggal dimasifkan ke seluruh negeri
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad meninjau Klinik Hayandra yang merupakan klinik pengobatan bermetode terapi untuk perawatan pasien COVID-19.

Dasco mengatakan perawatan dengan terapi tersebut dapat diterapkan di berbagai fasilitas kesehatan untuk pasien COVID-19 karena nisbi murah dan dengan teknologi sederhana.

"Ini kabar bagus untuk rakyat Indonesia dan dunia kesehatan bahwa untuk terapi pasien COVID-19 sudah ada, tinggal dimasifkan ke seluruh negeri," kata Dasco di Klinik Hayandra di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Selasa.

Metode perawatan untuk pasien COVID-19 tersebut ialah dengan mengambil darah pasien sebanyak 24 cc atau sekitar 1,5 sendok makan dan prosesnya berlangsung sekitar 1,5 jam.

"Ini akan mendampingi terapi nasional yang diberikan, sehingga ini nisbi aman. Teknologinya tidak sulit, rumah sakit di Indonesia bisa melakukannya secara massal," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah-DPR RI dorong produsen tingkatkan produksi oksigen untuk RS

Baca juga: Sufmi Dasco: Pedagang antusias divaksin ingin menang lawan COVID-19


Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena mengungkapkan pandemi COVID-19 dapat menjadi momentum untuk mendukung para ilmuwan dalam negeri dalam menghasilkan obat dan alat kesehatan.

Hal itu juga sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

"Ini momentum-nya. Kami semua di Satgas akan mendukung siapa saja yang menghasilkan obat dan alat kesehatan dalam negeri, yang berguna bagi penanganan pandemi COVID-19," ujar Melki.

Karina F. Moegni dari Klinik Hayandra mengatakan terapi tersebut bekerja untuk menurunkan badai sitokin dengan antiinflamasi yang diperoleh dari trombosit pasien COVID-19. Dengan terapi tersebut, tambahnya, diharapkan terjadi perbaikan sel yang rusak akibat COVID-19.

"Sebelumnya COVID-19 terapi ini sudah banyak digunakan di seluruh Indonesia untuk banyak kasus, termasuk anti-agingpain management, ortopedi dan lain-lain. Tapi indikasi untuk penggunaan COVID-19, ini yang baru," tutur Karina.

Baca juga: Wakil Ketua DPR: Perpanjangan PPKM demi keselamatan rakyat

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2021