Samarinda (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar vaksinasi untuk 100 orang lebih mantan napi teroris (napiter) beserta keluarga dan warga lainnya.
"Pelaksanaan vaksinasi ini diberikan untuk mantan narapidana teroris (napiter) yang merupakan mitra binaan BNPT, termasuk untuk warga lain di Samarinda," ujar Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Untung Budiharto saat meninjau pelaksanaan vaksin di Samarinda, Jumat.
Vaksinasi dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Samarinda Jalan Pelita. Saat meninjau vaksinasi, Untung Budiharto didampingi Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis.
Untung melanjutkan, vaksinasi ini diberikan kepada mitra binaan dan keluarga, karena masih ada mantan napiter yang kesulitan mengakses dan belum mendapatkan vaksinasi COVID-19.
"Setelah menerima vaksin hari ini, para mitra BNPT diharapkan dapat menjadi contoh bagi warga sekitar, terutama dalam partisipasi terhadap program pemerintah untuk menurunkan tingkat kematian akibat COVID-19," katanya.
Baca juga: Panglima TNI: Vaksinasi di pasar lindungi pelaku usaha
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 dan peremajaan sawit dilakukan bersamaan di Kalsel
Baca juga: Peringati Harhubnas, Kemenhub gelar vaksinasi di Solo dan Yogyakarta
Ia juga berharap kepada masyarakat luas tidak menolak vaksin jenis apapun yang diberikan, karena pemerintah telah menjamin keamanan dan kualitas vaksin tersebut.
Menurutnya, serbuan vaksinasi yang dilakukan ini merupakan bagian dari upaya BNPT dalam melawan berbagai narasi negatif, khususnya di media sosial tentang bahaya dan efek samping yang berlebihan dari vaksin yang diberikan.
Provinsi Kaltim, lanjut dia, menjadi provinsi ke-4 di Indonesia yang menjadi sasaran vaksinasi bagi mitra BNPT. Sebelumnya, vaksinasi serupa sudah dilakukan di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Tengah.
"Kami juga sedang mengupayakan untuk menjangkau dan memberikan akses vaksinasi bagi para mitra binaan dan keluarga, termasuk untuk penyintas di bawah BNPT di seluruh pelosok Indonesia," ucap Untung.
Sementara Puryanto, salah seorang mitra BNPT kasus Bom Bali 1, mengucapkan terima kasih kepada BNPT karena diberikan akses memperoleh vaksinasi, sehingga ia bisa mengikuti vaksin untuk membantu pemerintah menciptakan kekebalan kelompok.
"Terima kasih untuk BNPT sehingga saya dan keluarga, serta teman-teman bisa ikut vaksinasi. Tidak ada alasan menolak karena kami tahu vaksin berguna untuk melawan COVID-19," ucap Puryanto yang tinggal di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara ini.
"Pelaksanaan vaksinasi ini diberikan untuk mantan narapidana teroris (napiter) yang merupakan mitra binaan BNPT, termasuk untuk warga lain di Samarinda," ujar Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Untung Budiharto saat meninjau pelaksanaan vaksin di Samarinda, Jumat.
Vaksinasi dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Samarinda Jalan Pelita. Saat meninjau vaksinasi, Untung Budiharto didampingi Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis.
Untung melanjutkan, vaksinasi ini diberikan kepada mitra binaan dan keluarga, karena masih ada mantan napiter yang kesulitan mengakses dan belum mendapatkan vaksinasi COVID-19.
"Setelah menerima vaksin hari ini, para mitra BNPT diharapkan dapat menjadi contoh bagi warga sekitar, terutama dalam partisipasi terhadap program pemerintah untuk menurunkan tingkat kematian akibat COVID-19," katanya.
Baca juga: Panglima TNI: Vaksinasi di pasar lindungi pelaku usaha
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 dan peremajaan sawit dilakukan bersamaan di Kalsel
Baca juga: Peringati Harhubnas, Kemenhub gelar vaksinasi di Solo dan Yogyakarta
Ia juga berharap kepada masyarakat luas tidak menolak vaksin jenis apapun yang diberikan, karena pemerintah telah menjamin keamanan dan kualitas vaksin tersebut.
Menurutnya, serbuan vaksinasi yang dilakukan ini merupakan bagian dari upaya BNPT dalam melawan berbagai narasi negatif, khususnya di media sosial tentang bahaya dan efek samping yang berlebihan dari vaksin yang diberikan.
Provinsi Kaltim, lanjut dia, menjadi provinsi ke-4 di Indonesia yang menjadi sasaran vaksinasi bagi mitra BNPT. Sebelumnya, vaksinasi serupa sudah dilakukan di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Tengah.
"Kami juga sedang mengupayakan untuk menjangkau dan memberikan akses vaksinasi bagi para mitra binaan dan keluarga, termasuk untuk penyintas di bawah BNPT di seluruh pelosok Indonesia," ucap Untung.
Sementara Puryanto, salah seorang mitra BNPT kasus Bom Bali 1, mengucapkan terima kasih kepada BNPT karena diberikan akses memperoleh vaksinasi, sehingga ia bisa mengikuti vaksin untuk membantu pemerintah menciptakan kekebalan kelompok.
"Terima kasih untuk BNPT sehingga saya dan keluarga, serta teman-teman bisa ikut vaksinasi. Tidak ada alasan menolak karena kami tahu vaksin berguna untuk melawan COVID-19," ucap Puryanto yang tinggal di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara ini.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: M Arief Iskandar
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment