Semua bersaudara dan memiliki tanggung jawab sebagai umat manusia untuk saling menjaga
Jayapura (ANTARA) - Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya tenaga medis dalam tragedi penyerangan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus dalam siaran pers, di Jayapura, Jumat, mengatakan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang diharapkan untuk memperhatikan kebutuhan korban selamat dalam peristiwa tersebut.
"Selain itu, Gubernur Papua berpesan agar pihak Pemkab Pegunungan Bintang dapat terus melakukan koordinasi bersama pihak terkait untuk menyelesaikan secara tuntas kasus penyerangan Puskesmas Kiwirok serta penyerangan terhadap sejumlah tenaga kesehatan yang berada di tempat tersebut," katanya.
Menurut Rifai Darus, Gubernur Papua meminta agar upaya pencarian terhadap tenaga kesehatan (nakes) yang masih hilang untuk terus dilakukan, dengan tetap memperhatikan kondisi keamanan bagi tim penyelamat.
"Kepada seluruh masyarakat Pegunungan Bintang agar tetap tenang, kondusif, dan waspada, pemerintah bersama dengan penegak hukum akan berupaya maksimal untuk melindungi seluruh masyarakat Pegunungan Bintang," ujarnya.
Dia menjelaskan, Gubernur Papua berpesan bahwa tenaga kesehatan adalah sosok yang paling penting saat ini, di mana banyak sekali tugas kemanusiaan yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan, terlebih pada saat bangsa Indonesia masih terus menghadapi pandemi COVID-19.
"Untuk itu, sangat disayangkan apabila sumber daya manusia tenaga kesehatan di Papua berada dalam posisi yang terancam keselamatannya," katanya lagi.
Dia menambahkan, Gubernur Papua mengajak semua pihak agar bersama bahu-membahu untuk menciptakan Tanah Papua yang damai dan aman bagi seluruh masyarakat.
"Semua bersaudara dan memiliki tanggung jawab sebagai umat manusia untuk saling menjaga," ujarnya lagi.
Baca juga: Polda Papua mengirim dua peleton Brimob ke Kiwirok kejar KKB
Baca juga: TNI: Evakuasi dua nakes yang jatuh ke jurang di Kiwirok alami kendala
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment