Solo (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima mendorong percepatan vaksinasi COVID-19 di wilayah Soloraya, Jawa Tengah, agar segera terwujud kekebalan komunal di daerah itu dari penularan virus corona jenis baru tersebut.
Ketika mengunjungi vaksinasi massal di Pura Mangkunegaran Solo, Senin, ia menyempatkan berbincang dengan para peserta vaksinasi.
"Kalau ada prediksi Januari corona 'booming' lagi, corona jilid berapapun kita tidak perlu takut," katanya.
Menurut dia, dengan semangat gotong-royong dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya COVID-19 maka masyarakat akan lebih siap.
Ia juga mengapresiasi langkah pemerintah untuk menekan laju kasus COVID-19 melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Baca juga: Aria Bima janjikan tukang sapu jalan segera peroleh vaksin
Menurut dia, melalui langkah PPKM juga mendorong masyarakat untuk mengamalkan ajaran Pancasila.
"Kalau 'lockdown' manusianya dimasukkan rumah dan diurusi negara. Kalau PPKM ada peran negara, peran pemerintah, swasta, pemda, ada juga peran gotong royong karena saat mereka dikarantina akan diperhatikan tetangga," katanya.
Bahkan, kondisi COVID-19 di Indonesia lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara tetangga yang angka COVID-19 masih terbilang tinggi.
"Hari ini Filipina 'njeblug' (kasus melonjak, red.), Malaysia juga belum bisa menangani 100 persen. Oleh karena itu, Indonesia patut diteladani dalam penanganan COVID-19," katanya.
Ia juga berharap, kondisi saat ini menjadi momentum untuk pemulihan ekonomi dalam negeri yang sempat terpuruk akibat COVID-19.
"Di Jakarta macet, di sini saya lihat juga mulai macet. 'nsyaallah akhir kuartal tiga pertumbuhan ekonomi sudah masuk ke lima persen," katanya.
Baca juga: Aria Bima: Tidak boleh ada monopoli untuk vaksin COVID-19
Baca juga: Aria Bima: Waspadai gelombang pasokan impor pascapandemi
Ketika mengunjungi vaksinasi massal di Pura Mangkunegaran Solo, Senin, ia menyempatkan berbincang dengan para peserta vaksinasi.
"Kalau ada prediksi Januari corona 'booming' lagi, corona jilid berapapun kita tidak perlu takut," katanya.
Menurut dia, dengan semangat gotong-royong dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya COVID-19 maka masyarakat akan lebih siap.
Ia juga mengapresiasi langkah pemerintah untuk menekan laju kasus COVID-19 melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Baca juga: Aria Bima janjikan tukang sapu jalan segera peroleh vaksin
Menurut dia, melalui langkah PPKM juga mendorong masyarakat untuk mengamalkan ajaran Pancasila.
"Kalau 'lockdown' manusianya dimasukkan rumah dan diurusi negara. Kalau PPKM ada peran negara, peran pemerintah, swasta, pemda, ada juga peran gotong royong karena saat mereka dikarantina akan diperhatikan tetangga," katanya.
Bahkan, kondisi COVID-19 di Indonesia lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara tetangga yang angka COVID-19 masih terbilang tinggi.
"Hari ini Filipina 'njeblug' (kasus melonjak, red.), Malaysia juga belum bisa menangani 100 persen. Oleh karena itu, Indonesia patut diteladani dalam penanganan COVID-19," katanya.
Ia juga berharap, kondisi saat ini menjadi momentum untuk pemulihan ekonomi dalam negeri yang sempat terpuruk akibat COVID-19.
"Di Jakarta macet, di sini saya lihat juga mulai macet. 'nsyaallah akhir kuartal tiga pertumbuhan ekonomi sudah masuk ke lima persen," katanya.
Baca juga: Aria Bima: Tidak boleh ada monopoli untuk vaksin COVID-19
Baca juga: Aria Bima: Waspadai gelombang pasokan impor pascapandemi
Pewarta: Aris Wasita
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment