Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menekankan agar Delegasi Republik Indonesia (Delri) harus menunjukkan antar-sektor solid di Conference of Parties (COP) ke-26 untuk perubahan iklim yang akan berlangsung di Glasgow, Inggris, 31 Oktober-12 November 2021.
Menteri LHK, Siti Nurbaya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan Indonesia telah menyiapkan para delegasi dan negosiator andal dalam perundingan iklim tersebut.
Baca juga: KLHK siapkan kegiatan paralel paviliun Glasgow dan Jakarta pada COP26
Baca juga: Kadin bawa agenda penurunan gas rumah kaca di COP26 Glasgow
"Saya tekankan pada Delri agar menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia sangat serius dalam penanganan pengendalian perubahan iklim yang terencana dan solid antar-sektor. Tidak hanya pada upaya aksi mitigasi dan adaptasi, juga dukungan dari sektor pendanaan, dan ke depan Indonesia siap melakukan akselerasi di bidang teknologi rendah karbon," ujarnya.
Kepada para Delri dari berbagai Kementerian/Lembaga dan dunia usaha, lanjutnya, pemerintah menyiapkan langkah bersama kelola reduksi emisi karbon dari sektor kehutanan dan lahan dengan insentif dan pajak, sekaligus menegaskan bahwa beriringan dengan sektor kehutanan juga dikelola sektor energi dengan agenda dekarbonisasi.
Lebih lanjut, Siti mengatakan jika Indonesia telah berkomitmen untuk masa depan yang tangguh, rendah emisi dan berketahanan iklim dengan penyampaian dokumen Updated Nationally Determined Contribution (NDC) dan Long-Term Strategies Low Carbon and Climate Resilience 2050 pada 22 Juli 2021.
Komitmen dalam dokumen tersebut terus diperkuat, salah satunya ditunjukkan Indonesia dalam pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Sekretaris Eksekutif Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) Patricia Espinosa yang dilakukan secara virtual pada 10 September 2021.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan pertemuan koordinasi final Delri untuk Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB yang akan berlangsung di Glasgow secara virtual pada Sabtu (23/10).
Baca juga: Chollet: Indonesia mitra penting dalam KTT Iklim COP26
Dalam pertemuan tersebut KLHK selaku National Focal Point (NFP) untuk UNFCCC juga mengundang kehadiran virtual menteri teknis terkait, yakni Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Wakil Menteri Luar Negeri, Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara, Wakil Menteri Keuangan, dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta beberapa Direktur Jenderal dari Kementerian/lembaga.
Dukungan teknis dan moral juga diberikan Duta Besar RI di London dan Duta Besar RI di Berlin yang hadir secara virtual.
Menteri LHK, Siti Nurbaya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan Indonesia telah menyiapkan para delegasi dan negosiator andal dalam perundingan iklim tersebut.
Baca juga: KLHK siapkan kegiatan paralel paviliun Glasgow dan Jakarta pada COP26
Baca juga: Kadin bawa agenda penurunan gas rumah kaca di COP26 Glasgow
"Saya tekankan pada Delri agar menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia sangat serius dalam penanganan pengendalian perubahan iklim yang terencana dan solid antar-sektor. Tidak hanya pada upaya aksi mitigasi dan adaptasi, juga dukungan dari sektor pendanaan, dan ke depan Indonesia siap melakukan akselerasi di bidang teknologi rendah karbon," ujarnya.
Kepada para Delri dari berbagai Kementerian/Lembaga dan dunia usaha, lanjutnya, pemerintah menyiapkan langkah bersama kelola reduksi emisi karbon dari sektor kehutanan dan lahan dengan insentif dan pajak, sekaligus menegaskan bahwa beriringan dengan sektor kehutanan juga dikelola sektor energi dengan agenda dekarbonisasi.
Lebih lanjut, Siti mengatakan jika Indonesia telah berkomitmen untuk masa depan yang tangguh, rendah emisi dan berketahanan iklim dengan penyampaian dokumen Updated Nationally Determined Contribution (NDC) dan Long-Term Strategies Low Carbon and Climate Resilience 2050 pada 22 Juli 2021.
Komitmen dalam dokumen tersebut terus diperkuat, salah satunya ditunjukkan Indonesia dalam pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Sekretaris Eksekutif Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) Patricia Espinosa yang dilakukan secara virtual pada 10 September 2021.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan pertemuan koordinasi final Delri untuk Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB yang akan berlangsung di Glasgow secara virtual pada Sabtu (23/10).
Baca juga: Chollet: Indonesia mitra penting dalam KTT Iklim COP26
Dalam pertemuan tersebut KLHK selaku National Focal Point (NFP) untuk UNFCCC juga mengundang kehadiran virtual menteri teknis terkait, yakni Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Wakil Menteri Luar Negeri, Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara, Wakil Menteri Keuangan, dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta beberapa Direktur Jenderal dari Kementerian/lembaga.
Dukungan teknis dan moral juga diberikan Duta Besar RI di London dan Duta Besar RI di Berlin yang hadir secara virtual.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment