Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan tiga kebijakan untuk mendorong pemulihan ekonomi, yakni mempercepat pembangunan infrastruktur, memperkuat ketahanan pangan, dan mendorong transformasi ekonomi digital.
Dalam pidatonya secara virtual di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 Indonesia - Malaysia - Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, Presiden mengatakan ketiga upaya tersebut harus tetap mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan, seperti dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
"Selama periode pertama cetak biru, Indonesia telah menyelesaikan tujuh ruas jalan tol, pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung, dan LRT Palembang," kata Presiden, seraya menambahkan Indonesia menjamin keterhubungan di Pulau Sumatera.
Percepatan pembangunan infrastruktur, kata Presiden, tidak hanya mengenai infrastruktur fisik, namun juga soft infrastructure atau infrastruktur lunak seperti Sumber Daya Manusia (SDM) ataupun efisiensi birokrasi.
Baca juga: Indonesia, Malaysia, Thailand akan teken kerja sama pabean pada 2021
Upaya kedua untuk mendukung pemulihan, kata Presiden, adalah penguatan ketahanan pangan dan energi melalui identifikasi dan pengembangan produk pertanian bernilai tambah tinggi. Pengembangan industri pertanian ke ranah digital juga dinilai penting untuk meningkatkan produktivitas dan menarik partisipasi generasi muda.
"Untuk energi, teknologi dengan harga terjangkau, dan investasi memegang peranan penting bagi transformasi energi baru dan terbarukan. Oleh karena itu, kerja sama dengan mitra menjadi penting sekali artinya," ungkap Presiden.
Sedangkan upaya yang ketiga, menurut Presiden, adalah percepatan transformasi ekonomi digital termasuk untuk UMKM. Presiden Jokowi menuturkan bahwa pandemi mengajarkan ihwal pentingnya teknologi digital untuk menjalankan perekonomian.
"Kita harus lahirkan lebih banyak lagi digitalpreneur baru. Kita pastikan IMT-GT e-commerce platform yang baru dibentuk agar berfungsi optimal dan user friendly dalam memfasilitasi UMKM di pasar digital," ucap Presiden.
Baca juga: RI-Malaysia-Thailand cetak ribuan UKM Halal berorientasi ekspor
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengungkap rencana Indonesia menggelar ASEAN Creative Economic Business Forum di Bali pada bulan November mendatang sebagai upaya memperkuat peran UMKM dan ekonomi kreatif. Presiden juga menyatakan dukungan Indonesia terhadap penyusunan cetak biru implementasi IMT-GT 2022-2026.
"Cetak biru ini akan menjadi pedoman fisik kita dan memuat target dan indikator yang jelas bagi upaya memperkuat kerja sama kita dalam lima tahun ke depan," katanya.
Tahun 2021 adalah tahun terakhir penerapan cetak biru IMT-GT periode 2017-2021. Dalam periode tersebut, pandemi COVID-19 menjadi tantangan selama hampir dua tahun, dan mempengaruhi Produk Domestik Bruto (PDB) di bagian kawasan.
Namun saat ini tingkat penyebaran COVID-19 telah ditekan, dan pemulihan ekonomi telah berjalan. Oleh karena itu, Presiden Jokowi mendorong pelaksanaan cetak biru 2022-2026 harus berjalan baik dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi. Terlebih PDB untuk IMT-GT telah meningkat 20 persen selama periode 2015-2019.
"Dalam periode tersebut, Indonesia telah mencoba berkontribusi antara lain melalui pembangunan konektivitas fisik subkawasan senilai 17,9 miliar dolar AS dan dukungan proyek-proyek antara lain Bengkulu Digital and Tourism Village, Aceh Investment Sport, Batam Green City Initiative, dan sejumlah proyek-proyek lainnya," kata Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam KTT tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Dalam pidatonya secara virtual di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 Indonesia - Malaysia - Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, Presiden mengatakan ketiga upaya tersebut harus tetap mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan, seperti dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
"Selama periode pertama cetak biru, Indonesia telah menyelesaikan tujuh ruas jalan tol, pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung, dan LRT Palembang," kata Presiden, seraya menambahkan Indonesia menjamin keterhubungan di Pulau Sumatera.
Percepatan pembangunan infrastruktur, kata Presiden, tidak hanya mengenai infrastruktur fisik, namun juga soft infrastructure atau infrastruktur lunak seperti Sumber Daya Manusia (SDM) ataupun efisiensi birokrasi.
Baca juga: Indonesia, Malaysia, Thailand akan teken kerja sama pabean pada 2021
Upaya kedua untuk mendukung pemulihan, kata Presiden, adalah penguatan ketahanan pangan dan energi melalui identifikasi dan pengembangan produk pertanian bernilai tambah tinggi. Pengembangan industri pertanian ke ranah digital juga dinilai penting untuk meningkatkan produktivitas dan menarik partisipasi generasi muda.
"Untuk energi, teknologi dengan harga terjangkau, dan investasi memegang peranan penting bagi transformasi energi baru dan terbarukan. Oleh karena itu, kerja sama dengan mitra menjadi penting sekali artinya," ungkap Presiden.
Sedangkan upaya yang ketiga, menurut Presiden, adalah percepatan transformasi ekonomi digital termasuk untuk UMKM. Presiden Jokowi menuturkan bahwa pandemi mengajarkan ihwal pentingnya teknologi digital untuk menjalankan perekonomian.
"Kita harus lahirkan lebih banyak lagi digitalpreneur baru. Kita pastikan IMT-GT e-commerce platform yang baru dibentuk agar berfungsi optimal dan user friendly dalam memfasilitasi UMKM di pasar digital," ucap Presiden.
Baca juga: RI-Malaysia-Thailand cetak ribuan UKM Halal berorientasi ekspor
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengungkap rencana Indonesia menggelar ASEAN Creative Economic Business Forum di Bali pada bulan November mendatang sebagai upaya memperkuat peran UMKM dan ekonomi kreatif. Presiden juga menyatakan dukungan Indonesia terhadap penyusunan cetak biru implementasi IMT-GT 2022-2026.
"Cetak biru ini akan menjadi pedoman fisik kita dan memuat target dan indikator yang jelas bagi upaya memperkuat kerja sama kita dalam lima tahun ke depan," katanya.
Tahun 2021 adalah tahun terakhir penerapan cetak biru IMT-GT periode 2017-2021. Dalam periode tersebut, pandemi COVID-19 menjadi tantangan selama hampir dua tahun, dan mempengaruhi Produk Domestik Bruto (PDB) di bagian kawasan.
Namun saat ini tingkat penyebaran COVID-19 telah ditekan, dan pemulihan ekonomi telah berjalan. Oleh karena itu, Presiden Jokowi mendorong pelaksanaan cetak biru 2022-2026 harus berjalan baik dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi. Terlebih PDB untuk IMT-GT telah meningkat 20 persen selama periode 2015-2019.
"Dalam periode tersebut, Indonesia telah mencoba berkontribusi antara lain melalui pembangunan konektivitas fisik subkawasan senilai 17,9 miliar dolar AS dan dukungan proyek-proyek antara lain Bengkulu Digital and Tourism Village, Aceh Investment Sport, Batam Green City Initiative, dan sejumlah proyek-proyek lainnya," kata Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam KTT tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment