Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Umum Partai Buruh Sony Pudjisasono berharap Partai Buruh yang baru dapat menjadi tonggak sejarah perubahan Indonesia yang lebih baik terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Harapan kami, ini jadi tonggak sejarah dalam rangka menuju Pemilu 2024,” kata Sony saat memberi sambutan pada Kongres Nasional Ke-4 Partai Buruh di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Said Iqbal resmi dilantik sebagai pimpinan Partai Buruh yang baru

Baca juga: Partai Buruh mendaftarkan pengurus baru dua minggu setelah kongres

Sony yang telah ditetapkan sebagai Ketua Majelis Rakyat Partai Buruh periode 2021-2026 berharap Partai Buruh dapat terus bertahan dan mampu menempatkan kader-kadernya di DPR RI dan DPRD.

“Selama dua dekade ini, Partai Buruh parkir sementara untuk membenahi kelemahan-kelemahan, dan pada hari ini kita wujudkan (kelebihan partai) dengan bergabungnya 11 elemen menjadi tonggak Partai Buruh,” kata Sony ​​​​​​.

Dalam kesempatan itu, ia pun mengajak seluruh pengurus dan kader untuk konsisten menjalankan seluruh keputusan yang ditetapkan dalam kongres.

“Mudah-mudahan akan bisa kita teruskan sampai jadi menang pemilu,” ujar Sony.

Dalam kesempatan itu, ia mengaku bahwa dirinya dan beberapa pengurus memang berharap Partai Buruh dapat dihidupkan kembali.

“Kami berkeinginan tidak lagi mono (tunggal) serikat buruh, atau mono gerakan rakyat. Tapi, kami ingin mengajak rakyat. Ini sudah dimulai dengan 11 elemen yang bergabung dan dipimpin, dan kita percayakan kepada Bung Said Iqbal untuk memimpin di pemilu yang akan datang,” tegas Sony Pudjisasono.

Baca juga: Partai Buruh mendaftarkan pengurus baru dua minggu setelah kongres

Baca juga: Pengamat nilai Partai Buruh harus unik bersaing dengan partai besar

Presiden Partai Buruh Said Iqbal pada hari terakhir kongres, Selasa, menjelaskan Partai Buruh yang baru berbeda dari versi lama.

Partai Buruh lama hanya didukung oleh satu organisasi serikat buruh, yaitu SBSI, sementara versi yang baru didukung oleh 11 organisasi buruh, petani, dan guru.

Sebanyak 11 organisasi itu kemudian menjadi pendiri/pemilik Partai Buruh yang baru, sebut Said Iqbal. Badan pendiri itu kemudian disebut sebagai Majelis Rakyat Partai Buruh.

Organisasi yang masuk dalam pemilik, yaitu Partai Buruh yang lama, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Serikat Petani Indonesia (SPI), Organisasi Rakyat Indonesia, Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan, Minyak, Gas Bumi, dan Umum (FSP-KEP), Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (FSP-Farkes R).

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Sigit Pinardi
COPYRIGHT © ANTARA 2021