Jakarta (ANTARA) - Ketua Kelompok Fraksi PDI Perjuangan di Komisi VII DPR RI Dony Maryadi Oekon meminta PT Pertamina segera menginvestigasi kejadian kebakaran kilang minyak di Cilacap sehingga mengetahui secara pasti penyebab kejadian tersebut.
"Kami menilai perlu investigasi secepatnya, kemarin sudah berjalan namun tidak jelas hasilnya. Kami ingin pantau investigasi karena menyangkut kepentingan rakyat," kata Dony dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Setiap kilang minyak dibangun dengan memiliki standar keamanan yang tinggi. Namun, kata dia, dalam dua kali kejadian di Cilacap penyebabnya karena faktor alam yaitu petir.
Oleh karena itu, menurut Dony, perlu didalami apakah benar disebabkan faktor alam, kesalahan manusia, atau ada unsur sabotase karena kejadiannya sering terjadi.
"Kalau petir, 'kan selalu ada. Namun, kenapa masih kena? Penanggung jawab kilang itu ada orangnya. Kalau yang disalahkan petir, 'kan dari dahulu sudah ada petir," ujarnya.
Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu mengatakan bahwa fraksinya perhatian terhadap kejadian kebakaran kilang karena sudah sering kali terjadi dan hanya menyalahkan alam, padahal sudah ada teknologi untuk mengantisipasi.
Ia menduga ada faktor lain seperti kesalahan manusia, misalnya penjaga yang bertugas jumlahnya berapa dan saat kejadian sedang melakukan apa sehingga harus diinvestigasi.
Selain itu, Adian menduga kejadian tersebut ada unsur sabotase oleh pihak tidak bertanggung jawab yang tidak menginginkan adanya stabilitas migas di Indonesia.
"Kemudian mungkin tidak terjadi sabotase, ya, mungkin juga, bisa mafia migas, bisa juga orang-orang lain yang berkepentingan untuk membuat instabilitas karena bahan bakar minyak adalah komponen penting untuk industri dan kehidupan manusia," katanya.
Adian menegaskan langkah investigasi menyeluruh tersebut suatu keharusan agar tidak berkembang spekulasi dan sikap saling tuduh di tengah masyarakat.
Menurut dia, Pertamina harus menunjukkan kepada masyarakat bahwa tidak main-main dalam kasus kebakaran kilang minyak tersebut karena BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Di sana ada parameter stabilitas negara dan keyakinan para investor untuk mengamankan investasi mereka. Oleh karena itu, perlu diinvestigasi tidak hanya di lapangan, tetapi juga seluruh kelengkapan pengamanan, seperti jadwal, nama-nama petugas, dan kalau perlu memeriksa latar belakang nama tersebut," katanya.
Baca juga: BRIN paparkan cuaca ekstrem terjadi saat kebakaran Kilang Cilacap
Baca juga: Puan minta Polri usut tuntas kebakaran kilang minyak Pertamina
"Kami menilai perlu investigasi secepatnya, kemarin sudah berjalan namun tidak jelas hasilnya. Kami ingin pantau investigasi karena menyangkut kepentingan rakyat," kata Dony dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Setiap kilang minyak dibangun dengan memiliki standar keamanan yang tinggi. Namun, kata dia, dalam dua kali kejadian di Cilacap penyebabnya karena faktor alam yaitu petir.
Oleh karena itu, menurut Dony, perlu didalami apakah benar disebabkan faktor alam, kesalahan manusia, atau ada unsur sabotase karena kejadiannya sering terjadi.
"Kalau petir, 'kan selalu ada. Namun, kenapa masih kena? Penanggung jawab kilang itu ada orangnya. Kalau yang disalahkan petir, 'kan dari dahulu sudah ada petir," ujarnya.
Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu mengatakan bahwa fraksinya perhatian terhadap kejadian kebakaran kilang karena sudah sering kali terjadi dan hanya menyalahkan alam, padahal sudah ada teknologi untuk mengantisipasi.
Ia menduga ada faktor lain seperti kesalahan manusia, misalnya penjaga yang bertugas jumlahnya berapa dan saat kejadian sedang melakukan apa sehingga harus diinvestigasi.
Selain itu, Adian menduga kejadian tersebut ada unsur sabotase oleh pihak tidak bertanggung jawab yang tidak menginginkan adanya stabilitas migas di Indonesia.
"Kemudian mungkin tidak terjadi sabotase, ya, mungkin juga, bisa mafia migas, bisa juga orang-orang lain yang berkepentingan untuk membuat instabilitas karena bahan bakar minyak adalah komponen penting untuk industri dan kehidupan manusia," katanya.
Adian menegaskan langkah investigasi menyeluruh tersebut suatu keharusan agar tidak berkembang spekulasi dan sikap saling tuduh di tengah masyarakat.
Menurut dia, Pertamina harus menunjukkan kepada masyarakat bahwa tidak main-main dalam kasus kebakaran kilang minyak tersebut karena BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Di sana ada parameter stabilitas negara dan keyakinan para investor untuk mengamankan investasi mereka. Oleh karena itu, perlu diinvestigasi tidak hanya di lapangan, tetapi juga seluruh kelengkapan pengamanan, seperti jadwal, nama-nama petugas, dan kalau perlu memeriksa latar belakang nama tersebut," katanya.
Baca juga: BRIN paparkan cuaca ekstrem terjadi saat kebakaran Kilang Cilacap
Baca juga: Puan minta Polri usut tuntas kebakaran kilang minyak Pertamina
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment