Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy meminta pihak-pihak terkait tidak mengabaikan perputaran roda ekonomi di masyarakat meski semua elemen berupaya mengantisipasi sekaligus membendung agar tidak terjadi gelombang ketiga COVID-19.

"Pada libur akhir tahun, pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan di sejumlah lokasi tujuan wisata mutlak dilakukan," kata Muhadjir Effendy melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu pagi.

Baca juga: RSHS Bandung antisipasi gelombang ketiga COVID-19 meski kasus menurun

Muhadjir mengatakan pengetatan dan pengawasan prokes utamanya di tiga tempat, yakni Gereja pada saat perayaan Natal, di tempat perbelanjaan dan lokasi wisata lokal.

"Selain membatasi jumlah pengunjung, pengawasan kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam rangka pencegahan COVID-19 harus lebih ketat," ujarnya.

Menko PMK juga meminta agar pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi lebih dimaksimalkan di tempat-tempat umum guna melakukan pengawasan dan pelacakan kasus pada masyarakat.
​​​​
Muhadjir berharap upaya mencegah gelombang ketiga tidak menghambat laju perekonomian serta aktivitas masyarakat tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Mantan Rektor UMM itu meminta kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memastikan daerah tujuan wisata lokal tetap berjalan serta kepada Kementerian Perdagangan agar pasokan bahan pokok tetap terjaga pada akhir tahun.

Baca juga: Keberhasilan cegah gelombang lanjutan pengaruhi kepercayaan G20

Baca juga: Panglima TNI ingatkan waspada gelombang ketiga COVID-19


"Yang harus kita pertimbangkan betul, bagaimanapun ketatnya, konservatifnya kita menerapkan berbagai macam ketentuan dalam rangka menghambat dan mencegah penularan COVID-19, ekonomi kita harus tetap bergerak," katanya.

Muhadjir berpesan agar seluruh kebijakan pemerintah terkait penganan pandemi COVID-19 turut menjamin keleluasaan masyarakat dalam beraktivitas, tidak menciptakan kepanikan, juga tidak menimbulkan energi negatif yang memberi dampak buruk dalam kehidupan ekonomi sosial dan masyarakat.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2021