Kaderisasi berjenjang yang dilakukan PDIP sebagai jawaban atas kritikan terhadap partai politik.
Jakarta (ANTARA) - Djarot mengatakan hal itu saat acara pengenalan Pendidikan Kader Nasional (PKN) DPP PDI Perjuangan, di Gedung Sekolah Partai, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin.
Djarot mengatakan kaderisasi berjenjang yang dilakukan PDIP sebagai jawaban atas kritikan terhadap partai politik.
"Dengan berbagai kegiatannya, PDI Perjuangan menjawab berbagai kritikan yang menyebut kebanyakan partai politik tidak melalukan kaderisasi. Kami konsisten. Sebelum yang lain, kami telah lebih dulu menggelar sekolah partai cakada dan caleg, kaderisasi berjenjang secara terus-menerus," ujar Djarot dalam siaran persnya.
PDIP sebagai partai pelopor dikelola secara modern. Pendidikan kader terus-menerus dan berkelanjutan.
"Sebelum pelaksanaan PKN, telah dilakukan sekolah partai calon kepala daerah, ToT guru kader, dan ToT kader tingkat madya," katanya lagi.
Djarot menegaskan PDIP menjalankan tiga fungsi utama partai politik, yakni rekrutmen, pendidikan/kaderisasi serta penugasan dan penempatan kader.
"Ini bentuk soliditas partai kita yang sehat. Banyak kepala daerah dan menteri dari internal PDI Perjuangan yang diakui kepemimpinannya," ujarnya.
Kaderisasi yang terus-menerus dilakukan PDIP untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan kader dalam pemahaman ideologi.
Sekaligus, untuk menjawab bagaimana ideologi Pancasila bisa mengantisipasi dan menjawab problem di tingkat nasional dan lokal.
"Peningkatan kapasitas dalam pemahaman ideologi tidak hanya dihafal, tapi bagaimana cara bertindak dalam mengatasi masalah," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu pula.
Djarot mengatakan kader PDIP harus mampu memahami dialektika pemikiran Bung Karno untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa.
"Bung Karno mengingatkan bahwa bangsa yang bisa memenangkan persaingan adalah yang punya karakter dan jati diri yang kuat. Jadi proses nation and character building secara terus-menerus," kata Djarot.
Agenda PKN ini memerhatikan situasi pandemi COVID-19, sehingga penyelenggaraannya dilakukan secara hybrid atau campuran.
"Karena ini kaderisasi tingkat utama, maka evaluasi pertama adalah kedisiplinan. Meski secara virtual, kedisiplinan itu juga tetap bisa dinilai," kata Djarot.
Sebanyak 77 peserta akan mengikuti pelatihan secara virtual selama dua hari dan dilanjutkan kaderisasi secara tatap muka hingga 21 November mendatang.
Baca juga: Hasto: PDIP didik calon pemimpin bangsa melalui PKNBaca juga: Kader PDIP diminta kerja keras menangi Pemilu 2024
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment