Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio telah melakukan pertemuan tingkat tinggi melalui telepon pada Kamis sore membahas peningkatan kerja sama bilateral.

"Perdana Menteri Kishida menyampaikan keinginan untuk mendorong kerja sama dengan Indonesia termasuk kerja sama di kawasan sekitar Laut Sulu dan Laut Sulawesi dan sebagainya untuk mewujudkan 'Indo-Pacific yang Bebas dan Terbuka' serta “ASEAN Outlook on Indo-Pacific”," demikian siaran pers dari Kedutaan Besar Jepang di Jakarta diterima Antara, Kamis malam.

Kishida juga menyampaikan bahwa Jepang ingin bekerja sama di bidang pengembangan infrastruktur, pembinaan SDM, keamanan maritim, serta penanggulangan COVID-19.

Baca juga: PM Jepang Kishida akan rangkap menlu sampai kabinet baru terbentuk

Sementara itu dalam pembicaraan selama sekitar 15 menit itu, Jokowi menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Kishida sebagai Perdana Menteri Jepang.

Presiden mengatakan keinginan untuk memperkuat kerja sama dengan Jepang.
Kedua pemimpin juga bertukar pendapat mengenai situasi kawasan.

"Perdana Menteri Kishida menyampaikan bahwa Jepang menentang keras upaya yang dilakukan untuk mengubah status-quo secara sepihak di Laut China Timur dan Laut China Selatan," demikian keterangan pers itu.
Jokowi dan Kishida juga bertukar pendapat mengenai situasi Korea Utara.

Dalam hal ini, Perdana Menteri memohon pengertian dan kerja sama Indonesia atas penyelesaian masalah penculikan warga Jepang oleh Korea Utara.

Kishida juga menyampaikan pendapat untuk mendorong upaya ASEAN mengenai situasi Myanmar.

Baca juga: PM Kishida berjanji pimpin Jepang keluar dari krisis COVID-19

Mengingat Indonesia akan menjadi ketua G20 pada tahun depan dan ketua ASEAN pada tahun 2023 yang juga bertepatan dengan tahun peringatan ke-50 hubungan persahabatan antara Jepang dan ASEAN, maka kedua pemimpin memastikan akan bekerja secara erat ke depan.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2021