Jakarta (ANTARA) -
Survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan masih kokoh di puncak dari peta elektoral menuju gelaran Pemilu 2024, yaitu sebesar 17,8 persen.

Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu, mengatakan, PDI Perjuangan masih kokoh di puncak meski terjadi tren penurunan elektabilitas dan elektabilitasnya berada di bawah 20 persen.
  
Menurut dia, berbagai pernyataan yang bernada kritis dari elite PDI Perjuangan terhadap pemerintah tampaknya merupakan upaya untuk mencegah penurunan elektabilitas yang makin dalam. "Agak mengherankan, mengingat PDI Perjuangan sebagai partai pemerintah malah melontarkan sejumlah kritik," ucapnya.
 
Tren penurunan elektabilitas sebenarnya juga dialami sejumlah parpol lain, di antaranya Partai Gerindra, Partai Golkar, dan PKS.

Hasil survei menunjukkan, elektabilitas terbaru, Partai Gerindra masih berada pada posisi kedua dengan elektabilitas 13,0 persen, disusul Partai Demokrat 10,4 persen, dan Partai Golkar 8,3 persen.

Baca juga: Elektabilitas PDI Perjuangan dan PSI unggul di DKI
 
Di papan tengah lainnya terdapat PKB 6,0 persen, PKS 5,0 persen, dan Partai NasDem 4,0 persen. Berikutnya ada PPP 2,2 persen, Partai Ummat 1,5 persen, PAN 1,2 persen, dan Partai Gelora 1,0 persen. Partai Ummat dan Partai Gelora menjadi dua partai baru yang paling moncer saat ini.
 
Partai-partai lainnya di papan bawah, yaitu Perindo 0,9 persen, Partai Hanura 0,8 persen, Partai Berkarya 0,6 persen, PBB 0,5 persen, PKPI 0,3 persen, dan Partai Garuda 0,1 persen. Partai Masyumi tidak mendapat dukungan, sedangkan partai baru lainnya 0,8 persen, sisanya tidak tahu/tidak menjawab 20,2 persen.

Baca juga: Survei Voxpopuli: Elektabilitas PSI tembus 5 persen
 
Lebih lanjut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) makin memantapkan posisi di papan tengah. Elektabilitas PSI cenderung naik dari survei selama hampir dua tahun terakhir, dengan elektabilitas kini mencapai 5,4 persen.
 
Survei Y-Publica dilakukan pada 1-7 November 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error plus minus 2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Survei: Elektabilitas naik dinilai Gerindra bukan pendukung pemerintah

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2021