Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Tahun 2021 dapat menghasilkan berbagai pemikiran yang bermanfaat bagi pembangunan nasional.

Selain itu, para cendekiawan Buddha juga dapat mencari solusi terbaik bagi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, kata Wapres Ma’ruf Amin saat menyampaikan sambutan di acara Musyawarah Nasional KCBI Tahun 2021 melalui konferensi video dari Jakarta, Rabu.

"Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Musyawarah Nasional KCBI hari ini menjadi momentum yang tepat bagi para cendekiawan Buddhis untuk bermufakat, mencari solusi-solusi terbaik untuk bangsa, menorehkan pikiran-pikiran cerdas, serta menyuarakan gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara," kata Wapres Ma’ruf.

Baca juga: Wapres: Fatwa MUI beri gambaran fleksibilitas hukum Islam saat pandemi

Tema Munas KCBI, yakni “Cendekiawan Buddhis dengan Kesadaran Buddha Dharma Turut Berjuang untuk Indonesia Tangguh-Indonesia Tumbuh”, sejalan dengan harapan Wapres terkait pentingnya membawa Indonesia tangguh dan tumbuh kembali.

"Oleh karena itu, peran semua pihak, khususnya Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia, ke depan menjadi strategis dan sangat penting menuju Indonesia maju dan berdaya saing," tambahnya.

Wapres juga mendorong para cendekiawan Buddhis di KCBI dapat berkoordinasi dan bekerja sama dengan cendekiawan berbasis agama lainnya dalam mewujudkan Indonesia maju dan berdaya saing.

Cita-cita Indonesia sebagai negara maju dan berdaya saing tidak akan tercapai tanpa dukungan para cendekiawan yang unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi (Iptek) dan integritas, katanya.

"Peran kelompok cendekiawan berbasis keagamaan sangat diperlukan untuk melahirkan pikiran-pikiran segar guna membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, sejahtera dan mandiri," ujar Wapres.

Baca juga: Wapres hadiri Upacara Ziarah Nasional Hari Pahlawan
Baca juga: Wapres dorong pembangunan Kawasan Industri Halal di Gresik


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2021