Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bali I Wayan Koster membeberkan persiapan Bali bersolek dari segi infrastruktur sebagai lokasi utama ajang internasional G20 untuk bisa menggambarkan citra positif Indonesia kepada masyarakat dunia.
Tidak hanya dari mempersiapkan jalur mobilisasi tapi juga Bali menyiapkan lokasi penanaman mangrove yang nantinya akan disemai 12 juta bibit mangrove oleh para delegasi negara yang terlibat di KTT G20.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau infrastruktur pendukung KTT G20
“Kita siapkan semua mulai dari akses dari Bandara menuju ke Nusa Dua sebagai venue utama, termasuk ke akses penginapannya. Tidak tertinggal nanti akan ada acara penyemaian mangrove, di sepanjang lintasan menuju ke lokasi itu akan ditata dengan baik,”kata I Wayan Koster dalam acara virtual yang ditayangkan di kanal YouTube FMB 9, Senin.
Koster lebih lanjut menceritakan sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo ingin memberikan pengalaman baru pada para peserta G20 maka Pemprov Bali pun menyiapkan persiapan yang juga mengangkat kearifan lokal.
Dengan kearifan lokal, Koster meyakini akan ada pengalaman baru yang didapatkan oleh para delegasi negara- negara lainnya dan menjadikan Indonesia memiliki kesan positif dan mendalam sebagai negara berkembang pertama yang menyelenggarakan G20.
Sentuhan kearifan lokal itu tidak hanya akan tercermin dari penyiapan jalur menuju hutan mangrove tapi juga menyentuh rumah hingga warung- warung milik pedagang lokal.
“Ini saya turun langsung, saya minta arsitektur dari (Universitas) Udayana juga untuk membuatkan desainnya. Desainnya disiapkan di akhir Desember. Januari kita sudah mulai pengerjaannya,”kata Koster.
Koster menyampaikan dengan persiapan matang menuju KTT G20, dan juga pembahasan tema- tema yang selaras dengan kebijakan di Bali maka citra Indonesia sebagai Tuan Rumah dapat terlihat positif.
Ada pun tema utama yang dibahas dalam G20 adalah arsitektur kesehatan global, transisi energi, serta transformasi ekonomi dan digital.
“Jadi isu utama G20 seperti arsitektur kesehatan hingga transisi energi itu sejalan dengan kebijakan di Bali. Nah ini juga jadi showcase Indonesia dalam rangka (presidensi) G20 ini,” ujarnya.
Baca juga: Menko Luhut: Protokol "bubble" RI di KTT G20 diapresiasi banyak negara
Baca juga: Kesuksesan KTT G20 bakal buka peluang investasi dan pariwisata RI
Baca juga: LPS: Presidensi G20 momen tingkatkan kualitas sebagai lembaga penjamin
Tidak hanya dari mempersiapkan jalur mobilisasi tapi juga Bali menyiapkan lokasi penanaman mangrove yang nantinya akan disemai 12 juta bibit mangrove oleh para delegasi negara yang terlibat di KTT G20.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau infrastruktur pendukung KTT G20
“Kita siapkan semua mulai dari akses dari Bandara menuju ke Nusa Dua sebagai venue utama, termasuk ke akses penginapannya. Tidak tertinggal nanti akan ada acara penyemaian mangrove, di sepanjang lintasan menuju ke lokasi itu akan ditata dengan baik,”kata I Wayan Koster dalam acara virtual yang ditayangkan di kanal YouTube FMB 9, Senin.
Koster lebih lanjut menceritakan sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo ingin memberikan pengalaman baru pada para peserta G20 maka Pemprov Bali pun menyiapkan persiapan yang juga mengangkat kearifan lokal.
Dengan kearifan lokal, Koster meyakini akan ada pengalaman baru yang didapatkan oleh para delegasi negara- negara lainnya dan menjadikan Indonesia memiliki kesan positif dan mendalam sebagai negara berkembang pertama yang menyelenggarakan G20.
Sentuhan kearifan lokal itu tidak hanya akan tercermin dari penyiapan jalur menuju hutan mangrove tapi juga menyentuh rumah hingga warung- warung milik pedagang lokal.
“Ini saya turun langsung, saya minta arsitektur dari (Universitas) Udayana juga untuk membuatkan desainnya. Desainnya disiapkan di akhir Desember. Januari kita sudah mulai pengerjaannya,”kata Koster.
Koster menyampaikan dengan persiapan matang menuju KTT G20, dan juga pembahasan tema- tema yang selaras dengan kebijakan di Bali maka citra Indonesia sebagai Tuan Rumah dapat terlihat positif.
Ada pun tema utama yang dibahas dalam G20 adalah arsitektur kesehatan global, transisi energi, serta transformasi ekonomi dan digital.
“Jadi isu utama G20 seperti arsitektur kesehatan hingga transisi energi itu sejalan dengan kebijakan di Bali. Nah ini juga jadi showcase Indonesia dalam rangka (presidensi) G20 ini,” ujarnya.
Baca juga: Menko Luhut: Protokol "bubble" RI di KTT G20 diapresiasi banyak negara
Baca juga: Kesuksesan KTT G20 bakal buka peluang investasi dan pariwisata RI
Baca juga: LPS: Presidensi G20 momen tingkatkan kualitas sebagai lembaga penjamin
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment