Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengatakan dia berupaya menjadikan kota yang dipimpinnya pasar bagi bisnis produk dan jasa usaha mikro, kecil, dan menengah yang terpukul akibat pandemi COVID-19.
"Kita bantu mereka supaya dapat bertahan dan berkembang. Oleh karenanya, saya ingin melalui Kesawan City Walk (KCW), terbentuk ekosistem ekonomi baru di Kota Medan," katanya dalam pernyataan yang dikutip ANTARA di Medan, Senin.
Pembukaan kembali pusat kuliner di kawasan bersejarah kota tua Medan sejak 19 November 2021 itu merupakan upaya pemerintah kota menjadikan ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini pasar bagi para pelaku UMKM, katanya.
Pemerintah kota sempat menutup sementara KCW yang menggerakkan roda bisnis 153 gerai UMKM yang menawarkan aneka kuliner kepada warga setempat dan wisatawan akibat pandemi COVID-19 pada 5 Mei 2021.
Baca juga: Wali kota: pekan kuliner kondang ajarkan UMKM melek digital
Menurut Bobby, sejak pandemi COVID-19 melanda Kota Medan hampir dua tahun terakhir ini, tidak sedikit usaha para pelaku UMKM yang gulung tikar sehingga memaksa mereka beralih profesi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan Anwar Syarif memandang Kesawan City Walk sebagai tempat promosi dan pengembangan UMKM lokal.
KCW merupakan langkah strategis Pemkot untuk mewujudkan apa yang disebut "Kesawan Creative Belt" (Sabuk Kreatif Kesawan), "the Kitchen of Asia" (Dapur Asia), serta pemeliharaan dan rekonstruksi warisan sejarah, katanya.
Sabuk kreatif Kesawan itu memiliki empat fokus, yakni pusat kreasi, pasar artisan, seni publik, dan pencitraan kota, katanya.
Baca juga: Menparekraf minta UMKM Sumut manfaatkan Program Stimulus BBI
"Kita bantu mereka supaya dapat bertahan dan berkembang. Oleh karenanya, saya ingin melalui Kesawan City Walk (KCW), terbentuk ekosistem ekonomi baru di Kota Medan," katanya dalam pernyataan yang dikutip ANTARA di Medan, Senin.
Pembukaan kembali pusat kuliner di kawasan bersejarah kota tua Medan sejak 19 November 2021 itu merupakan upaya pemerintah kota menjadikan ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini pasar bagi para pelaku UMKM, katanya.
Pemerintah kota sempat menutup sementara KCW yang menggerakkan roda bisnis 153 gerai UMKM yang menawarkan aneka kuliner kepada warga setempat dan wisatawan akibat pandemi COVID-19 pada 5 Mei 2021.
Baca juga: Wali kota: pekan kuliner kondang ajarkan UMKM melek digital
Menurut Bobby, sejak pandemi COVID-19 melanda Kota Medan hampir dua tahun terakhir ini, tidak sedikit usaha para pelaku UMKM yang gulung tikar sehingga memaksa mereka beralih profesi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan Anwar Syarif memandang Kesawan City Walk sebagai tempat promosi dan pengembangan UMKM lokal.
KCW merupakan langkah strategis Pemkot untuk mewujudkan apa yang disebut "Kesawan Creative Belt" (Sabuk Kreatif Kesawan), "the Kitchen of Asia" (Dapur Asia), serta pemeliharaan dan rekonstruksi warisan sejarah, katanya.
Sabuk kreatif Kesawan itu memiliki empat fokus, yakni pusat kreasi, pasar artisan, seni publik, dan pencitraan kota, katanya.
Baca juga: Menparekraf minta UMKM Sumut manfaatkan Program Stimulus BBI
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Rahmad Nasution
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment