Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto meluncurkan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter yang kelima produksi galangan kapal industri pertahanan dalam negeri PT PAL Indonesia (Persero).
Pada acara yang digelar di Ship Lift Divisi Kapal Perang PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, dan Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Kaharuddin Djenod.
"Tanpa kekuatan maritim yang kuat, tidak mungkin negara kita kuat. Ditopang dengan industri pertahanan yang kuat agar kita menjadi negara yang mandiri," kata Prabowo dalam sambutannya.
Pembangunan kapal ini untuk memperkuat dan memodernisasi kebutuhan alutsista di jajaran TNI Angkatan Laut (AL) sekaligus merupakan bagian dari kemandirian pemenuhan alutsista sesuai dengan amanah Undang-Undang No 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
Baca juga: Menhan Prabowo, Menhan China bahas peningkatan kerja sama militer
Kapal KCR masuk dalam kategori Offshore Patrol Vessel (OPV) yang memiliki kemampuan manuver yang lincah, mampu bergerak cepat, sesuai fungsi, pengamanan wilayah maritim, dan mengejar kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut RI.
“l"Kita punya cita-cita besar, harus jadi tuan di laut, darat, dan udara kita sendiri. Kita bersahabat dengan semua negara tapi kita akan mempertahankan kedaulatan dengan segala cara," kata mantan Danjen Kopassus ini dalam siaran persnya.
Peluncuran kapal KCR kelima ini kembali menjadi bukti atas kemampuan dan kompetensi yang dimiliki anak bangsa di PT PAL sebagai industri pertahanan dalam negeri.
Baca juga: Menhan Prabowo terima kunjungan Menlu Perancis bahas kerja sama
“KCR ini diharapkan menjadi armada laut yang tangguh untuk menjaga kedaulatan Indonesia," kata Dirut PT PAL Kaharuddin Djenod.
Pembangunan kapal KCR kelima yang rencananya diberi nama KRI Kapak ini tidak hanya meliputi pembangunan platform, tetapi termasuk instalasi sistem sensor dan senjata.
Kapal KCR 60 Meter kelima ini memiliki panjang 60 meter dan lebar 8,10 meter. Kapal tersebut mampu mengakomodasi kru sebanyak 55 orang, memiliki berat 500 ton, dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot pada kondisi "full load" serta "endurance" 5 hari. Kapal ini memiliki jarak jelajah 2.400 Nm pada kecepatan 20 knot.
Baca juga: Menhan Prabowo dorong perdamaian dunia dalam Forum Dialog IISS
Sebelumnya PT PAL Indonesia (Persero) telah membangun empat unit platform KCR 60 Meter, yaitu KRI Sampari-628, KRI Tombak-629, KRI Halasan-630, dan KRI Kerambit-627.
Setelah diluncurkan, KCR 60 Meter kelima ini selanjutnya akan menjalani berbagai serangkaian proses pengujian dari para ahli dan teknisi sebelum diserahterimakan kepada TNI AL sebagai pengguna.
Dalam kunjungannya ke Surabaya, Menhan Prabowo mengungkapkan duka mendalam dan perhatiannya kepada warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.
Kemhan senantiasa mendukung TNI, kementerian, dan lembaga lainnya dalam upaya menangani bencana ini.
Pada acara yang digelar di Ship Lift Divisi Kapal Perang PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, dan Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Kaharuddin Djenod.
"Tanpa kekuatan maritim yang kuat, tidak mungkin negara kita kuat. Ditopang dengan industri pertahanan yang kuat agar kita menjadi negara yang mandiri," kata Prabowo dalam sambutannya.
Pembangunan kapal ini untuk memperkuat dan memodernisasi kebutuhan alutsista di jajaran TNI Angkatan Laut (AL) sekaligus merupakan bagian dari kemandirian pemenuhan alutsista sesuai dengan amanah Undang-Undang No 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
Baca juga: Menhan Prabowo, Menhan China bahas peningkatan kerja sama militer
Kapal KCR masuk dalam kategori Offshore Patrol Vessel (OPV) yang memiliki kemampuan manuver yang lincah, mampu bergerak cepat, sesuai fungsi, pengamanan wilayah maritim, dan mengejar kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut RI.
“l"Kita punya cita-cita besar, harus jadi tuan di laut, darat, dan udara kita sendiri. Kita bersahabat dengan semua negara tapi kita akan mempertahankan kedaulatan dengan segala cara," kata mantan Danjen Kopassus ini dalam siaran persnya.
Peluncuran kapal KCR kelima ini kembali menjadi bukti atas kemampuan dan kompetensi yang dimiliki anak bangsa di PT PAL sebagai industri pertahanan dalam negeri.
Baca juga: Menhan Prabowo terima kunjungan Menlu Perancis bahas kerja sama
“KCR ini diharapkan menjadi armada laut yang tangguh untuk menjaga kedaulatan Indonesia," kata Dirut PT PAL Kaharuddin Djenod.
Pembangunan kapal KCR kelima yang rencananya diberi nama KRI Kapak ini tidak hanya meliputi pembangunan platform, tetapi termasuk instalasi sistem sensor dan senjata.
Kapal KCR 60 Meter kelima ini memiliki panjang 60 meter dan lebar 8,10 meter. Kapal tersebut mampu mengakomodasi kru sebanyak 55 orang, memiliki berat 500 ton, dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot pada kondisi "full load" serta "endurance" 5 hari. Kapal ini memiliki jarak jelajah 2.400 Nm pada kecepatan 20 knot.
Baca juga: Menhan Prabowo dorong perdamaian dunia dalam Forum Dialog IISS
Sebelumnya PT PAL Indonesia (Persero) telah membangun empat unit platform KCR 60 Meter, yaitu KRI Sampari-628, KRI Tombak-629, KRI Halasan-630, dan KRI Kerambit-627.
Setelah diluncurkan, KCR 60 Meter kelima ini selanjutnya akan menjalani berbagai serangkaian proses pengujian dari para ahli dan teknisi sebelum diserahterimakan kepada TNI AL sebagai pengguna.
Dalam kunjungannya ke Surabaya, Menhan Prabowo mengungkapkan duka mendalam dan perhatiannya kepada warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.
Kemhan senantiasa mendukung TNI, kementerian, dan lembaga lainnya dalam upaya menangani bencana ini.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment