Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo dijadwalkan melihat langsung korban awan panas guguran Gunung Semeru (3676 mdpl) di kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Selasa (6/12)
"Bapak Presiden akan melakukan kunjungan kerja ke Lumajang untuk melihat langsung kondisi terkini dari bencana erupsi Semeru," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Jakarta, Senin.
Gunung Semeru yang terletak di dua kabupaten di Jawa Timur yaitu kabupaten Malang dan Lumajang mengalami letusan pada 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB. Gunung itu mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.
"Besok beliau berangkat dari Halim Perdanakusumah pada pagi hari, dan seharian akan di lokasi kabupaten Lumajang dan sekitarnya," ujar Heru.
Baca juga: BMKG: Wilayah Indonesia berpotensi hujan lebat seminggu ke depan
Baca juga: Anggota DPR: "Trauma healing" penting bagi anak korban erupsi Semeru
Presiden Jokowi rencananya meninjau sejumlah titik, antara lain posko-posko yang didirikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gubernur Jawa Timur, TNI dan Polri.
"Serta tentunya dapur umum yang telah disiapkan oleh menteri sosial dan mungkin juga karena jaraknya tidak terlalu jauh dari posko-posko itu ada rumah sakit di mana saat ini sedang ada 2 atau 3 korban terkena awan panas," ungkap Heru.
Presiden Jokowi juga dijadwalkan untuk memberikan bantuan dari beliau langsung kepada para korban awan panas guguran Semeru.
Berdasarkan data BNPN pada Minggu (5/12), ada 14 orang meninggal dunia pasca letusan Gunung Semeru dengan rincian 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo dan tiga orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro.
Sementara ada 35 orang korban luka berat yang saat ini dirawat di rumah sakit dan puskesmas yaitu 8 orang di RS dr. Haryoto, 16 orang di RSUD Pasirian, 3 orang di RS Bhayangkara dan 8 orang di Puskesmas Penanggal.
Masih ada 21 orang mengalami luka lainnya sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang.
Baca juga: Kapolri pantau langsung penanggulangan letusan Gunung Semeru
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak sebaran awan panas sejak Sabtu (4/12) dan ada 1.300 orang mengungsi.
Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari sejak 4 Desember 2021 sampai 3 Januari 2022.
"Bapak Presiden akan melakukan kunjungan kerja ke Lumajang untuk melihat langsung kondisi terkini dari bencana erupsi Semeru," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Jakarta, Senin.
Gunung Semeru yang terletak di dua kabupaten di Jawa Timur yaitu kabupaten Malang dan Lumajang mengalami letusan pada 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB. Gunung itu mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.
"Besok beliau berangkat dari Halim Perdanakusumah pada pagi hari, dan seharian akan di lokasi kabupaten Lumajang dan sekitarnya," ujar Heru.
Baca juga: BMKG: Wilayah Indonesia berpotensi hujan lebat seminggu ke depan
Baca juga: Anggota DPR: "Trauma healing" penting bagi anak korban erupsi Semeru
Presiden Jokowi rencananya meninjau sejumlah titik, antara lain posko-posko yang didirikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gubernur Jawa Timur, TNI dan Polri.
"Serta tentunya dapur umum yang telah disiapkan oleh menteri sosial dan mungkin juga karena jaraknya tidak terlalu jauh dari posko-posko itu ada rumah sakit di mana saat ini sedang ada 2 atau 3 korban terkena awan panas," ungkap Heru.
Presiden Jokowi juga dijadwalkan untuk memberikan bantuan dari beliau langsung kepada para korban awan panas guguran Semeru.
Berdasarkan data BNPN pada Minggu (5/12), ada 14 orang meninggal dunia pasca letusan Gunung Semeru dengan rincian 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo dan tiga orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro.
Sementara ada 35 orang korban luka berat yang saat ini dirawat di rumah sakit dan puskesmas yaitu 8 orang di RS dr. Haryoto, 16 orang di RSUD Pasirian, 3 orang di RS Bhayangkara dan 8 orang di Puskesmas Penanggal.
Masih ada 21 orang mengalami luka lainnya sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang.
Baca juga: Kapolri pantau langsung penanggulangan letusan Gunung Semeru
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak sebaran awan panas sejak Sabtu (4/12) dan ada 1.300 orang mengungsi.
Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari sejak 4 Desember 2021 sampai 3 Januari 2022.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment