G20 merupakan forum global yang beranggotakan 19 negara dan satu Uni Eropa.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 pada 2022 akan fokus pada tiga isu strategis, yakni penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.

"Dalam Presidensi G-20 Indonesia akan fokus pada tiga hal, pertama penanganan kesehatan yang inklusif, kedua transformasi berbasis digital, ketiga transisi menuju energi berkelanjutan,” kata Presiden Jokowi dalam seremoni pembukaan Presidensi Indonesia G20 di Jakarta, Rabu.

Selama memegang Presidensi G20, kata Presiden, Indonesia akan mengusung tema recover together, recover stronger. Secara harafiah, tema tersebut bermakna pulih bersama, pulih lebih kuat.

Presiden Jokowi menganggap Presidensi G20 adalah kepercayaan dan kehormatan bagi Indonesia. Kepercayaan tersebut juga merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar terhadap pemulihan ekonomi dunia.

Presiden menekankan bahwa Indonesia akan berusaha membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berkelanjutan, berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

"Indonesia berusaha membangun tata kelola dunia yang lebih adil. Indonesia berusaha memperkuat solidaritas dunia mengatasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan, dan menggalang komitmen negara maju untuk membantu negara berkembang," kata Presiden Jokowi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pada kesempatan yang sama, mengatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia bertujuan agar dunia dapat keluar dari krisis dengan lebih baik dan lebih tangguh.

Hal ini tentunya membutuhkan transformasi cara kerja, perubahan pola pikir dan model bisnis, serta pemanfaatan optimal setiap kesempatan di tengah pandemi untuk menghasilkan terobosan baru.

Dalam Presidensi ini, kata Airlangga, Indonesia akan memanfaatkan forum-forum di G20 untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang. Dengan demikian, dapat tercipta tata kelola dunia yang lebih adil. Hal itu untuk memperkuat solidaritas dunia dalam mengatasi ancaman perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

Pada tanggal 1 Desember 2021, Indonesia secara resmi menjadi Presidensi G20, hingga 30 November 2021, meneruskan estafet keketuaan dari Italia.

G20 merupakan forum global yang beranggotakan 19 negara dan satu Uni Eropa. Forum yang terbentuk sejak 1999 menyumbang hingga 80 persen Produk Domestik Bruto dunia dan 75 persen ekspor dunia.

Baca juga: Kominfo ajak kolaborasi untuk promosikan Presidensi G20

Baca juga: Kominfo siapkan infrastruktur TIK untuk Presidensi G20


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2021