Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menanggapi munculnya baliho promosi wisata Solo di tengah Kota Yogyakarta yang sempat trending di Twitter beberapa waktu lalu.
Pada baliho tersebut, tertulis "Liburan Aman? Ke Solo Saja". Terkait hal itu, Gibran di Solo, Senin, membenarkan jika Solo memang aman dikunjungi oleh para wisatawan.
"Bukan karena ada klitih (kejahatan jalanan) terus aku masang," katanya.
Baca juga: Pemkot Solo siap perkuat sektor pariwisata usai pandemi COVID-19
Meski demikian, ia memastikan tidak akan berhenti mempromosikan Solo sebagai pariwisata yang aman.
"Pokoknya promosi ke luar kota, ke sosmed (sosial media)," katanya.
Sebelumnya, terkait dengan promosi pariwisata, beberapa waktu lalu pihaknya sudah menggandeng Pemerintah Kota Yogyakarta.
"Follow up ada beberapa event yang diselenggarakan bersama. Kemarin saya juga mengusulkan branding di stasiun, soalnya KRL kita (Solo-Yogyakarta) kan ramai. Sudah saya bilang juga ke pak wali (Wali Kota Yogyakarta)," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan promosi silang dengan memanfaatkan infrastruktur yang ada.
"Di stasiun Yogyakarta mempromosikan destinasi wisata yang ada di Solo, begitu juga di Stasiun Solobalapan juga ada tentang wisata Jogja," katanya.
Baca juga: "Atraksi Budaya Prajurit Solo", upaya gaet wisatawan
Sedangkan rencana Solo Jogja Great Sale, dikatakannya, akan dibicarakan lagi dalam waktu dekat.
"Kami belum membicarakan itu, yang dalam waktu dekat itu maraton, habis itu Solo Jogja Great Sale termasuk paket yang disiapkan berdua (Pemkot Surakarta dan Pemkot Yogyakarta)," katanya.
Sebelumnya, foto baliho itu diunggah di akun Twitter @sinemasisifus pada 31 Desember 2021 sekitar pukul 14.30 WIB. Akun tersebut juga menuliskan keterangan "Jogja: darurat klitih, Jogja tidak aman. Solo: *pasang baliho di Jogja*".
Hingga Senin (3/1/2022) foto baliho itu telah disukai lebih dari 31.600 pengguna akun Twitter dan dicuitkan ulang sebanyak 6.189 pengguna Twitter.
Baca juga: Delapan unit mobil listrik siap antar wisatawan jelajahi Solo
Baca juga: Menparekraf Wisata berbasis heritage jadi kebangkitan ekonomi Solo
Pada baliho tersebut, tertulis "Liburan Aman? Ke Solo Saja". Terkait hal itu, Gibran di Solo, Senin, membenarkan jika Solo memang aman dikunjungi oleh para wisatawan.
"Bukan karena ada klitih (kejahatan jalanan) terus aku masang," katanya.
Baca juga: Pemkot Solo siap perkuat sektor pariwisata usai pandemi COVID-19
Meski demikian, ia memastikan tidak akan berhenti mempromosikan Solo sebagai pariwisata yang aman.
"Pokoknya promosi ke luar kota, ke sosmed (sosial media)," katanya.
Sebelumnya, terkait dengan promosi pariwisata, beberapa waktu lalu pihaknya sudah menggandeng Pemerintah Kota Yogyakarta.
"Follow up ada beberapa event yang diselenggarakan bersama. Kemarin saya juga mengusulkan branding di stasiun, soalnya KRL kita (Solo-Yogyakarta) kan ramai. Sudah saya bilang juga ke pak wali (Wali Kota Yogyakarta)," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan promosi silang dengan memanfaatkan infrastruktur yang ada.
"Di stasiun Yogyakarta mempromosikan destinasi wisata yang ada di Solo, begitu juga di Stasiun Solobalapan juga ada tentang wisata Jogja," katanya.
Baca juga: "Atraksi Budaya Prajurit Solo", upaya gaet wisatawan
Sedangkan rencana Solo Jogja Great Sale, dikatakannya, akan dibicarakan lagi dalam waktu dekat.
"Kami belum membicarakan itu, yang dalam waktu dekat itu maraton, habis itu Solo Jogja Great Sale termasuk paket yang disiapkan berdua (Pemkot Surakarta dan Pemkot Yogyakarta)," katanya.
Sebelumnya, foto baliho itu diunggah di akun Twitter @sinemasisifus pada 31 Desember 2021 sekitar pukul 14.30 WIB. Akun tersebut juga menuliskan keterangan "Jogja: darurat klitih, Jogja tidak aman. Solo: *pasang baliho di Jogja*".
Hingga Senin (3/1/2022) foto baliho itu telah disukai lebih dari 31.600 pengguna akun Twitter dan dicuitkan ulang sebanyak 6.189 pengguna Twitter.
Baca juga: Delapan unit mobil listrik siap antar wisatawan jelajahi Solo
Baca juga: Menparekraf Wisata berbasis heritage jadi kebangkitan ekonomi Solo
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment