Jakarta (ANTARA) - PDI Perjuangan ingin mengajak pemerintah, petani dan UMKM untuk merumuskan formulasi untuk memajukan kopi nusantara ke mancanegara.
Keinginan PDIP itu dengan menggelar Dialog Kopi Tanah Air yang dilaksanakan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin.
Dialog Kopi Tanah Air akan diisi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Selain itu, PDIP juga menghadirkan Kelompok Tani Lingkungan Hidup (KTLH) Sangga Buana dan Asosiasi Kopi. Dialog itu juga diisi Koperasi Klasik Bean-Sunda Hejo, Koperasi Barokah Kerinci, Anomali Coffee, dan Kalyan Coffee.
Panitia Festival Kopi Tanah Air Ono Surono dalam siaran persnya, mengatakan, Dialog Kopi Tanah Air, bertujuan untuk mengetahui pandangan-pandangan para pihak terkait terhadap proyeksi pengembangan ekosistem usaha perkopian baik orientasi domestik maupun mancanegara.
Kemudian, mendapatkan ide serta gagasan yang dapat menjadi masukan terutama untuk Tiga Pilar PDIP guna merumuskan arah dan strategi mendorong perekonomian melalui sektor perkopian.
Menurut Ono, luas lahan Indonesia merupakan terbesar kedua dunia, tetapi produktivitas kopi masih rendah.
Soal produktivitas kopi, Indonesia berada pada 500 kg per hektare per tahun, kalah dengan Vietnam 2,7 ton per hektar per tahun. Namun, kopi Indonesia punya nilai tawar di dunia.
"Itulah sebabnya, Bapak Bangsa kita Bung Karno juga sejak lama sudah menyadari potensi kopi dalam negeri dengan menyatakan bahwa 'Kami menghasilkan kopi yang paling baik di dunia, dari itu timbulnya ucapan a cup of Java'," kata Ono.
Ketua DPD Jawa Barat PDIP itu mendorong dunia perkopian Indonesia berdikari. PDIP punya tanggung jawab Trisakti, yakni berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan dengan landasan semangat gotong royong.
Ono melihat kopi merupakan komoditas unggulan yang mampu menggerakkan ekonomi kreatif anak muda di hilir dan menambah pendapatan petani di hulu.
Selain itu, kopi juga merupakan komoditas yang sudah terhubung dengan "supply chains" industri baik di dalam maupun luar negeri.
"PDI Perjuangan terus memperkuat program kedaulatan pangan dan mendukung sektor perkebunan dan kehutanan agar lebih produktif. Saat ini Indonesia merupakan negara produsen keempat di dunia," ujarnya.
Oleh karena itu, dukungan akan terus dilakukan agar pada sisi hulu, produktivitas kopi nasional dapat terus meningkat melalui intensifikasi dan perluasan kebun dengan pemanfaatan lahan model kemitraan bersama rakyat.
Di sisi hilir, lanjut dia, pihaknya mendorong peningkatan konsumsi nasional dengan mendukung ekonomi kreatif melalui kewirausahaan anak muda agar terjadi nilai tambah di setiap rantai pasok dan harga lebih stabil.
Ono tak ingin perdagangan dan distribusi kopi Indonesia terganggu atau bergantung pada konstalasi global.
"Realisasi dari agenda dukungan nyata yang terdekat adalah dengan melakukan sarasehan nasional dalam bentuk webinar nasional untuk membahas proyeksi pengembangan kopi ke depan lalu ditindaklanjuti dengan mengadakan selebrasi berupa kegiatan Festival Kopi dalam skala nasional sebagai bagian rangkaian acara puncak peringatan HUT PDI Perjuangan," jelas Ono.
Baca juga: Batik dan kopi paling diminati di "Indonesian Cultural Day" Hong Kong
Baca juga: Atase Perdagangan Den Haag promosikan 36 varietas kopi khas Nusantara
Baca juga: Paviliun Indonesia perkenalkan 3 kopi khas Nusantara di Inggris
Keinginan PDIP itu dengan menggelar Dialog Kopi Tanah Air yang dilaksanakan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin.
Dialog Kopi Tanah Air akan diisi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Selain itu, PDIP juga menghadirkan Kelompok Tani Lingkungan Hidup (KTLH) Sangga Buana dan Asosiasi Kopi. Dialog itu juga diisi Koperasi Klasik Bean-Sunda Hejo, Koperasi Barokah Kerinci, Anomali Coffee, dan Kalyan Coffee.
Panitia Festival Kopi Tanah Air Ono Surono dalam siaran persnya, mengatakan, Dialog Kopi Tanah Air, bertujuan untuk mengetahui pandangan-pandangan para pihak terkait terhadap proyeksi pengembangan ekosistem usaha perkopian baik orientasi domestik maupun mancanegara.
Kemudian, mendapatkan ide serta gagasan yang dapat menjadi masukan terutama untuk Tiga Pilar PDIP guna merumuskan arah dan strategi mendorong perekonomian melalui sektor perkopian.
Menurut Ono, luas lahan Indonesia merupakan terbesar kedua dunia, tetapi produktivitas kopi masih rendah.
Soal produktivitas kopi, Indonesia berada pada 500 kg per hektare per tahun, kalah dengan Vietnam 2,7 ton per hektar per tahun. Namun, kopi Indonesia punya nilai tawar di dunia.
"Itulah sebabnya, Bapak Bangsa kita Bung Karno juga sejak lama sudah menyadari potensi kopi dalam negeri dengan menyatakan bahwa 'Kami menghasilkan kopi yang paling baik di dunia, dari itu timbulnya ucapan a cup of Java'," kata Ono.
Ketua DPD Jawa Barat PDIP itu mendorong dunia perkopian Indonesia berdikari. PDIP punya tanggung jawab Trisakti, yakni berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan dengan landasan semangat gotong royong.
Ono melihat kopi merupakan komoditas unggulan yang mampu menggerakkan ekonomi kreatif anak muda di hilir dan menambah pendapatan petani di hulu.
Selain itu, kopi juga merupakan komoditas yang sudah terhubung dengan "supply chains" industri baik di dalam maupun luar negeri.
"PDI Perjuangan terus memperkuat program kedaulatan pangan dan mendukung sektor perkebunan dan kehutanan agar lebih produktif. Saat ini Indonesia merupakan negara produsen keempat di dunia," ujarnya.
Oleh karena itu, dukungan akan terus dilakukan agar pada sisi hulu, produktivitas kopi nasional dapat terus meningkat melalui intensifikasi dan perluasan kebun dengan pemanfaatan lahan model kemitraan bersama rakyat.
Di sisi hilir, lanjut dia, pihaknya mendorong peningkatan konsumsi nasional dengan mendukung ekonomi kreatif melalui kewirausahaan anak muda agar terjadi nilai tambah di setiap rantai pasok dan harga lebih stabil.
Ono tak ingin perdagangan dan distribusi kopi Indonesia terganggu atau bergantung pada konstalasi global.
"Realisasi dari agenda dukungan nyata yang terdekat adalah dengan melakukan sarasehan nasional dalam bentuk webinar nasional untuk membahas proyeksi pengembangan kopi ke depan lalu ditindaklanjuti dengan mengadakan selebrasi berupa kegiatan Festival Kopi dalam skala nasional sebagai bagian rangkaian acara puncak peringatan HUT PDI Perjuangan," jelas Ono.
Baca juga: Batik dan kopi paling diminati di "Indonesian Cultural Day" Hong Kong
Baca juga: Atase Perdagangan Den Haag promosikan 36 varietas kopi khas Nusantara
Baca juga: Paviliun Indonesia perkenalkan 3 kopi khas Nusantara di Inggris
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment