Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai dibutuhkan kepedulian masyarakat dalam mendorong gerakan pelestarian budaya di Indonesia yang terukur dan menyeluruh.

"Dukungan terhadap kebudayaan warisan nenek moyang kita jangan hanya sekadar slogan, tetapi harus direalisasikan dalam bentuk kepedulian masyarakat dan kebijakan yang mendorong gerakan pelestarian budaya yang terukur dan menyeluruh di Tanah Air," kata Lestari dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Dia menilai, berbagai produk kebudayaan warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai luhur budaya bangsa harus menjadi pemahaman yang utuh setiap anak bangsa dari generasi ke generasi agar identitas bangsa tidak hilang.

Menurut dia, masalah terbesar dari bangsa yang memiliki banyak warisan budaya yang bernilai luhur ini adalah kurangnya anak bangsa menghargai budayanya sendiri.

"Perhatian dan dukungan yang kurang memadai terhadap kebudayaan bangsa kita juga menyebabkan semakin langka orang memilih profesi sebagai penggiat seni seperti pembatik, dalang dan pengukir dan sejumlah perajin kain tenun tradisional," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah memperkuat upaya pelestarian cagar budaya

Baca juga: Gubernur Sumsel dorong pelestarian budaya Melayu


Lestari menilai agar generasi penerus bangsa menghargai kebudayaannya sendiri, maka mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam terhadap berbagai budaya warisan nenek moyang.

Dia menilai dibutuhkan upaya strategis dan berkelanjutan untuk mewujudkan kebangkitan kebudayaan nasional lewat sebuah gerakan yang melibatkan semua pihak yang terkait.

Baca juga: SnackVideo cari duta batik untuk dukung pelestarian warisan budaya

"Tujuannya agar gerakan membangkitkan kebudayaan nasional tidak hanya sekadar slogan, namun berdampak langsung pada pengembangan ekosistem kebudayaan itu sendiri," tuturnya.

Lestari berharap, dengan terus berkembangnya ekosistem kebudayaan nasional, nilai-nilai yang terkandung dalam produk-produk kebudayaan tersebut bisa tetap lestari.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2022