Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menegaskan pentingnya keberadaan infrastruktur jalan yang baik untuk menunjang kegiatan produksi di suatu daerah.
Hal tersebut disampaikan Kepala Negara usai meninjau kegiatan penanganan Jalan Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang merupakan akses menuju kawasan penghasil jeruk, Kampung Jeruk di Karo, Sumatera Utara, Jumat.
"Setelah melihat di lapangan yang namanya kebutuhan jalan yang baik itu sangat sangat diperlukan karena menyangkut nanti struktur biaya dari yang namanya jeruk ini. Jangan sampai nanti harga jeruk di sini Rp5.000,00, ongkos kirimnya Rp8.000,00. Enggak nyambung nanti," ujar Presiden dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Presiden Jokowi berharap kegiatan penanganan Jalan Liang Melas Datas, Kabupaten Karo dapat membantu meringankan biaya logistik produksi jeruk di kawasan tersebut sehingga harga jeruk produk petani lokal dapat bersaing dengan jeruk impor.
"Kita harapkan dengan adanya perbaikan jalan produksi ini, struktur biaya, terutama untuk ongkos logistik, biaya logistik, menjadi jatuh, akhirnya jeruknya bisa dikirim ke semua kota dengan harga yang kompetitif, tidak kalah dengan jeruk-jeruk impor," ungkap Presiden.
Selain menurunkan biaya logistik, perbaikan jalan untuk akses kegiatan produksi juga dinilai akan meningkatkan keuntungan bagi para petani. Oleh karena itu, kata Presiden, Pemerintah akan terus berupaya memperbaiki jalan-jalan akses kegiatan produksi sehingga harga komoditas dalam negeri menjadi lebih kompetitif.
"Sudah dihitung oleh Menteri PU tadi kita butuh kira-kira 40.000 kilometer jalan-jalan produksi yang memang harus kita perbaiki, kita bangun, agar struktur biaya, terutama biaya logistik menjadi jatuh di harga yang betul-betul normal," tuturnya.
Presiden Jokowi juga telah menginstruksikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno untuk memperbaiki kemasan dan citra dari setiap komoditas yang dihasilkan para petani di Tanah Air sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
"Saya minta agar ini mulai dilakukan pengemasan yang lebih baik, membangun branding-nya lebih baik, ada di setiap jeruk QC check, semuanya akan mengangkat harga produk-produk petani kita," ujar Presiden.
Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, penanganan Jalan Liang Melas Datas sepanjang 37,2 kilometer akan membutuhkan biaya sebesar Rp164,8 miliar dengan masa pelaksanaan tahun anggaran 2022—2023.
Pemerintah berharap peningkatan struktur jalan tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar dalam mempercepat waktu tempuh, menurunkan biaya logistik, dan mempermudah pengangkutan komoditas pertanian.
Selain itu, dia berharap dapat mendukung pengembangan Kawasan Liang Melas Datas dan sekitarnya serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karo.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, serta Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang.
Baca juga: Presiden minta ada pendampingan sentra produksi jeruk Kabupaten Karo
Baca juga: Presiden: Tol Binjai-Stabat pangkas biaya logistik 75 persen
Hal tersebut disampaikan Kepala Negara usai meninjau kegiatan penanganan Jalan Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang merupakan akses menuju kawasan penghasil jeruk, Kampung Jeruk di Karo, Sumatera Utara, Jumat.
"Setelah melihat di lapangan yang namanya kebutuhan jalan yang baik itu sangat sangat diperlukan karena menyangkut nanti struktur biaya dari yang namanya jeruk ini. Jangan sampai nanti harga jeruk di sini Rp5.000,00, ongkos kirimnya Rp8.000,00. Enggak nyambung nanti," ujar Presiden dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Presiden Jokowi berharap kegiatan penanganan Jalan Liang Melas Datas, Kabupaten Karo dapat membantu meringankan biaya logistik produksi jeruk di kawasan tersebut sehingga harga jeruk produk petani lokal dapat bersaing dengan jeruk impor.
"Kita harapkan dengan adanya perbaikan jalan produksi ini, struktur biaya, terutama untuk ongkos logistik, biaya logistik, menjadi jatuh, akhirnya jeruknya bisa dikirim ke semua kota dengan harga yang kompetitif, tidak kalah dengan jeruk-jeruk impor," ungkap Presiden.
Selain menurunkan biaya logistik, perbaikan jalan untuk akses kegiatan produksi juga dinilai akan meningkatkan keuntungan bagi para petani. Oleh karena itu, kata Presiden, Pemerintah akan terus berupaya memperbaiki jalan-jalan akses kegiatan produksi sehingga harga komoditas dalam negeri menjadi lebih kompetitif.
"Sudah dihitung oleh Menteri PU tadi kita butuh kira-kira 40.000 kilometer jalan-jalan produksi yang memang harus kita perbaiki, kita bangun, agar struktur biaya, terutama biaya logistik menjadi jatuh di harga yang betul-betul normal," tuturnya.
Presiden Jokowi juga telah menginstruksikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno untuk memperbaiki kemasan dan citra dari setiap komoditas yang dihasilkan para petani di Tanah Air sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
"Saya minta agar ini mulai dilakukan pengemasan yang lebih baik, membangun branding-nya lebih baik, ada di setiap jeruk QC check, semuanya akan mengangkat harga produk-produk petani kita," ujar Presiden.
Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, penanganan Jalan Liang Melas Datas sepanjang 37,2 kilometer akan membutuhkan biaya sebesar Rp164,8 miliar dengan masa pelaksanaan tahun anggaran 2022—2023.
Pemerintah berharap peningkatan struktur jalan tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar dalam mempercepat waktu tempuh, menurunkan biaya logistik, dan mempermudah pengangkutan komoditas pertanian.
Selain itu, dia berharap dapat mendukung pengembangan Kawasan Liang Melas Datas dan sekitarnya serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karo.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, serta Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang.
Baca juga: Presiden minta ada pendampingan sentra produksi jeruk Kabupaten Karo
Baca juga: Presiden: Tol Binjai-Stabat pangkas biaya logistik 75 persen
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment