Jakarta (ANTARA) -
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai rakyat masih ingin Republik Indonesia dipimpin oleh Presiden Joko Widodo
  
PSI telah meminta para kader seluruh pengurus untuk turun ke bawah, mendengarkan suara rakyat, mencari tahu siapa pemimpin yang layak memimpin Indonesia berikutnya. Giring juga mengaku ikut berkeliling Indonesia untuk mendengar suara rakyat, ternyata nama Jokowi masih banyak disebut.
Baca juga: Wagub DKI ucapkan terima kasih Ketum PSI cek lokasi Formula E
"Ini sesuai temuan saat saya keliling Indonesia, bertemu rakyat dan tokoh di berbagai provinsi dan kabupaten/kota," ucap dia.

Baca juga: Pengamat: Strategi politik identitas PSI dapat jadi bumerang

Baca juga: NSN: Elektoral PDI Perjuangan dan PSI naik karena kritisi Anies

Baca juga: PSI dan TII berkomitmen bangun politik yang transparan di Indonesia
 
Giring melanjutkan hal itu merupakan fakta di lapangan sekaligus aspirasi masyarakat yang sangat menyukai Jokowi, meski dibatasi oleh konstitusi bahwa presiden hanya bisa dijabat selama 2 periode.
 
PSI menurut dia membangun tradisi untuk mendengar suara rakyat merupakan kedaulatan tertinggi di dalam politik, termasuk dalam soal kandidat presiden mendatang.
 
"Maka, sejak awal Februari lalu, DPP PSI meminta seluruh pengurus untuk turun ke bawah, mendengarkan suara rakyat. Menemui para tokoh muda, guru, akademisi, dunia usaha, tokoh agama, tokoh adat dan orang-orang yang kami anggap mewakili suara hati nurani rakyat," papar Giring.
 
Selain Jokowi, PSI juga mendapatkan 9 nama yang diinginkan oleh rakyat untuk memimpin Indonesia, seperti Emil Elestianto Dardak, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Mochamad Ridwan Kamil, Mohammad Mahfud MD, Muhammad Andika Perkasa, Muhammad Tito Karnavian, Najwa Shihab, Sri Mulyani Indrawati.
 
"Kami yakin, mereka adalah kader-kader bangsa yang dianggap mampu melanjutkan politik kesejahteraan, politik bersih, dan politik keterbukaan," ucap Giring.
 
Atas dasar temuan-temuan itu, dia mengatakan selama sembilan bulan ke depan PSI akan turun ke basis-basis rakyat untuk mensosialisasikan dan mendengarkan pendapat mereka tentang sembilan kandidat tersebut.
 
'Kami juga menyediakan sarana kepada rakyat untuk berpartisipasi melalui 'REMBUK RAKYAT ONLINE' dengan mengikuti 'polling', yang kami sediakan," kata Giring.
 
Jajak pendapat akan dimulai sejak 24 Februari 2024 dan berakhir pada awal November mendatang. Perkembangan jajak pendapat bisa dimonitor masyarakat luas setiap saat melalui laman dan kanal media sosial PSI.
 
“REMBUK RAKYAT ONLINE merupakan ikhtiar unboxing calon pemimpin Indonesia. Jangan biarkan rakyat membeli kucing dalam karung sekaligus mencegah pemimpin buruk memimpin Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2022