Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mengajak masyarakat di Tanah Air agar beradaptasi atau menyesuaikan gaya hidup seiring naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.

"Solusi paling substantif bagi masyarakat menghadapi kondisi ekonomi yang mengarah ke stagflasi ini adalah mengadaptasikan gaya hidup dengan kemampuan riil masing-masing," kata Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Budi, solusi tersebut tidak hanya baik bagi setiap individu, tetapi juga bagi bangsa karena membudayakan kembali nilai-nilai kearifan lama yang hampir hilang karena desakan budaya konsumerisme.

Sebagai contoh, setiap orang bisa memanfaatkan sepeda atau berjalan kaki untuk menggantikan transportasi ke jarak yang tidak terlalu jauh. Selain menghemat biaya, hal itu juga baik bagi kesehatan, kata Budi.

Adaptasi, menurutnya, adalah pilihan terbaik saat menghadapi faktor eksternal harga BBM. Jika terus memaksakan harga murah (mitigasi), selain hanya sia-sia juga berisiko karena akan menguras Pertamina, dan mudah ditumpangi kelompok kepentingan untuk membuat resah bahkan rusuh sosial.

Baca juga: BBM naik, penjualan kendaraan baru diperkirakan terganggu

Baca juga: Warga berharap harga Pertamax tak naik signifikan


Pemerintah juga berupaya agar kenaikan harga-harga saat ini tidak sampai menyengsarakan rakyat. Selain itu, juga diupayakan menjamin ketersediaan, membuat perencanaan BBM yang lebih baik, serta mengeluarkan aturan agar kalangan mampu tidak berpindah menggunakan BBM subsidi.

Tidak hanya itu, dalam proses pengambilan keputusan adaptasi tersebut, pemerintah juga memperhatikan nasib masyarakat berpenghasilan rendah. Oleh karenanya, BBM yang naik adalah Pertamax (Non-Subsidi Gasoline RON 92) atau jenis yang selama ini dikonsumsi kalangan menengah atas, ujarnya.

Meskipun demikian, Budi mengakui kenaikan tersebut akan tetap berdampak tidak langsung pada biaya hidup masyarakat. Terutama karena terakumulasi dengan kenaikan komoditas lain.

"Karena itu, opsi adaptasi harga yang telah dipilih pemerintah sebaiknya diikuti adaptasi gaya hidup oleh masyarakat," tuturnya.

Secara umum, kenaikan harga BBM jenis Pertamax per 1 April 2022 merupakan langkah dari pemerintah menghadapi lonjakan harga minyak dunia ke atas 100 dolar AS per barel karena krisis Rusia-Ukraina.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2022