Jayapura (ANTARA) - Gubernur Papua, Lukas Enembe, mengimbau para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua agar lebih berhati - hati dalam bermain media sosial.
Hal itu dinyatakan Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad R Darus di, di Jayapura, Papua, Kamis, bahwa dalam satu tahun terakhir sejumlah pejabat Pemprov Papua mendapatkan serangan operasi hoax yang diduga itu dilancarkan dari Jakarta.
Baca juga: Cek Fakta: Warga Papua gelar pawai pengibaran bendera Israel?
"Jadi nomor WhatsApp sejumlah pejabat Pemprov Papua telah dikloning pada jam-jam tertentu untuk digunakan menyebar konten-konten hoax," katanya .
Baca juga: Cek Fakta: Warga Papua gelar pawai pengibaran bendera Israel?
"Jadi nomor WhatsApp sejumlah pejabat Pemprov Papua telah dikloning pada jam-jam tertentu untuk digunakan menyebar konten-konten hoax," katanya .
Menurut Darus, hal ini berdasarkan analisis internal, operasi hoax ini telah disusun secara terstruktur dan sistematis untuk itu pihaknya akan segerah melaporkan ke polisi. "Dan hasil olah data yang kami lakukan telah menunjukkan bahwa sejumlah posting-an konten hoax berawal dan berpusat dari Jakarta," ujarnya.
Baca juga: Hoaks! Lowongan sukarelawan PON XX Papua
Baca juga: Hoaks! Lowongan sukarelawan PON XX Papua
Ia menjelaskan otak intelektual diyakini memiliki kepentingan politik jangka pendek khususnya untuk menjatuhkan kredibilitas gubernur Papua. "Kami masih mengumpulkan sejumlah bukti pesan dan file konten yang disebarkan guna melakukan identifikasi jejak digital," katanya.
Ia katakan, adapun serangan hoax yang diterima di antaranya hoax tentang Enembe meninggal dunia, yang beredar pada Mei 2021 yang bertepatan saat Enembe menjalani pengobatan di Singapura.
Baca juga: Video pasukan TNI secara masif setelah insiden Kabinda Papua? Ini faktanya
Baca juga: Video pasukan TNI secara masif setelah insiden Kabinda Papua? Ini faktanya
"Berikutnya hoax tentang Gerakan Referendum yang kerap dikaitkan dengan gubernur Papua dan pada Februari 2022 dengan judul besar Independent Papuan Movement," ujarnya.
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment