Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Arief Hidayat mengajak para kader memperbanyak narasi persatuan dan nilai-nilai Pancasila di media sosial.

“Mari kita bersama-sama yang bergabung dalam slagorde Persatuan Alumni GMNI menggunakan media sosial secara bertanggung jawab. Kita isi medsos dengan narasi-narasi bertanggung jawab untuk memperkuat persatuan bangsa dan kohesi sosial masyarakat," kata Arief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Menurut Hakim Konstitusi itu, situasi yang dihadapi bangsa belakangan ini membuat prihatin. Jika melihat perkembangan teknologi informasi, adanya disrupsi teknologi, justru membuat kohesi sosial masyarakat mulai meluntur.

Profesor Arief mengakui media sosial yang sangat berkembang pesat saat ini memang memiliki sisi positif maupun sisi negatif.

"Sisi positifnya dengan adanya medsos pada masa pandemi, kita bisa saling bersilaturahim dan melakukan kegiatan produktif. Termasuk dalam mendukung kegiatan persidangan di Mahkamah Konstitusi," jelasnya.

Baca juga: Hakim MK Arief Hidayat terpilih sebagai Ketua Umum DPP PA GMNI

Satu hal, menurutnya, medsos juga bisa digunakan untuk mengontrol kebijakan negara. Artinya, peran medsos mampu meningkatkan partisipasi publik dalam mengontrol kebijakan yang dibuat pemerintah maupun lembaga negara.

Namun demikian, kata dia, ada juga sisi buruk medsos jika digunakan secara tidak bertanggung jawab. Seperti yang dialami beberapa tahun terakhir banyak bermunculan konten medsos berisikan ujaran kebencian (hate speech) dan berita bohong.

"Situasi ini terjadi karena meluasnya informasi berdasarkan pemikiran false truth atau post truth. Konten medsos mulai banyak berisikan kebenaran semu atau ujaran kebohongan yang disebarkan secara masif serta berulang-ulang sehingga menjadi kebenaran yang diterima publik," tutur Guru Besar Hukum Undip tersebut.

Oleh karena itu, ia mendorong alumni GMNI mendorong pelbagai narasi melalui medsos yang menyemaikan ajaran persatuan dan toleransi antarsesama anak bangsa, sebagaimana  dicontohkan oleh para Pendiri Bangsa, khususnya oleh Bung Karno, Bapak ideologis PA GMNI.

Dengan begitu, Arief mengimbau, kini saatnya alumni GMNI menyebarkan narasi-narasi ajaran Bung Karno dimulai dari keluarga, sekolah, perguruan tinggi dan berbagai lapisan masyarakat.

Sebab, menurut dia, peran ini merupakan tanggung jawab alumni GMNI sebagai kaum nasionalis, pecinta damai dan musyawarah untuk mufakat. Terlebih lagi alumni GMNI banyak tersebar di berbagai profesi, baik di akademisi, parpol, budaya, pemerintahan, dan profesional.

Hal itu juga disampaikan Arief dalam Halal Bihalal 1443 Hijriah Keluarga Besar Alumni GMNI di Jakarta, Senin (23/5) malam. Sejumlah tokoh PA GMNI hadir di antaranya Siswono Yudohusodo, Soekarwo, dan Arudji Wahyono.

Baca juga: PA GMNI apresiasi upaya Presiden antisipasi ideologi transnasional

Pewarta: Fauzi
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2022