Palu (ANTARA) -
Jenderal TNI Andika saat melakukan kunjungan kerja di Palu, Jumat, mengatakan sejauh ini tingkat kondusivitas di daerah itu secara umum kian membaik.
"Ideologi kebangsaan perlu diperkuat sebagai landasan bernegara. Untuk menghindari paham-paham radikal masuk ke sendi masyarakat, maka semua pihak memiliki peran," ujar Andika.
Ia mengemukakan saat ini pihaknya sedang melakukan upaya-upaya pencegahan paham radikal kelompok ISIS bersama Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di Tanah Air.
Dalam melakukan pencegahan, katanya, upaya ini butuh peran serta tokoh masyarakat, termasuk rakyat Indonesia.
Baca juga: TNI mulai tarik pasukan dari Satgas Madago Raya di Poso
Baca juga: Kapolda Sulteng: DPO MIT Poso yang tewas adalah Suhardin
Di Sulteng, toleransi umat beragama menjadi modal penting dalam mencegah masuknya paham-paham yang sengaja merusak tatanan sosial yang sejak lama memegang teguh ideologi bangsa.
"Pencegahan dini dimulai dari lingkungan tempat tinggal masing-masing, apakah melalui pendekatan sosial, keagamaan, dan pendidik," tutur Andika.
"Masyarakat tentunya ingin hidup damai. Ada pihak-pihak tertentu yang sengaja merusak kesatuan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu negara hadir dalam berikan pengayoman kepada seluruh rakyat Indonesia dengan berbagai upaya yang telah dilakukan," demikian Andika.
Baca juga: Jasad DPO teroris Poso tiba di RS Bhayangkara Palu
Jenderal TNI Andika saat melakukan kunjungan kerja di Palu, Jumat, mengatakan sejauh ini tingkat kondusivitas di daerah itu secara umum kian membaik.
"Ideologi kebangsaan perlu diperkuat sebagai landasan bernegara. Untuk menghindari paham-paham radikal masuk ke sendi masyarakat, maka semua pihak memiliki peran," ujar Andika.
Ia mengemukakan saat ini pihaknya sedang melakukan upaya-upaya pencegahan paham radikal kelompok ISIS bersama Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di Tanah Air.
Dalam melakukan pencegahan, katanya, upaya ini butuh peran serta tokoh masyarakat, termasuk rakyat Indonesia.
Baca juga: TNI mulai tarik pasukan dari Satgas Madago Raya di Poso
Baca juga: Kapolda Sulteng: DPO MIT Poso yang tewas adalah Suhardin
Di Sulteng, toleransi umat beragama menjadi modal penting dalam mencegah masuknya paham-paham yang sengaja merusak tatanan sosial yang sejak lama memegang teguh ideologi bangsa.
"Pencegahan dini dimulai dari lingkungan tempat tinggal masing-masing, apakah melalui pendekatan sosial, keagamaan, dan pendidik," tutur Andika.
Menurutnya, Sulteng memiliki kekuatan sosial yang dapat menangkal paham radikal tumbuh dalam kehidupan masyarakat karena paham-paham seperti itu bertentangan dengan setiap ajaran agama di Indonesia.
"Masyarakat tentunya ingin hidup damai. Ada pihak-pihak tertentu yang sengaja merusak kesatuan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu negara hadir dalam berikan pengayoman kepada seluruh rakyat Indonesia dengan berbagai upaya yang telah dilakukan," demikian Andika.
Baca juga: Jasad DPO teroris Poso tiba di RS Bhayangkara Palu
Pewarta: Mohamad Ridwan/Muhammad Izfaldi
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment