Jakarta (ANTARA) - Aliansi Relawan Militan Jokowi menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila, seperti pembacaan dan penandatanganan sumpah setia tegak lurus Pancasila serta doa lintas agama yang dihadiri enam perwakilan agama di Indonesia.
"Kami berharap dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, masyarakat dapat terus mengingat arti penting Pancasila dalam setiap nadi kehidupan bangsa kita," kata Ketua Panitia Acara Monisyah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan masyarakat Indonesia harus menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi selanjutnya, sehingga jangan sampai generasi penerus tidak mengerti makna Pancasila dan melupakan Pancasila.
Tiga poin isi sumpah setia tegak lurus Pancasila itu ialah menjadikan Pancasila sebagai ideologi, dasar negara, falsafah hidup, dan budaya bangsa Indonesia; menolak seluruh paham yang bertentangan dengan keutuhan NKRI; serta setia dan tegak lurus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Megawati: Pancasila harus selalu menjadi pegangan
"Pancasila adalah hadiah terindah Tuhan untuk bangsa Indonesia melalui sang Proklamator Bung Karno sebagai penggali Pancasila," kata Penanggung Jawab Acara Silfester Matutina.
Matutina menambahkan, selain menjadi ideologi dan falsafah bangsa Indonesia, Pancasila juga menjadi pemersatu bangsa Indonesia di tengah keberagaman etnis, suku, ras, agama, serta golongan. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat Indonesia harus berlandaskan Pancasila guna menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
Selain menggelar doa bersama dan deklarasi sumpah setia Pancasila, panitia juga menyelenggarakan longmarch Parade Garuda dan Bendera Merah Putih dari Cikini menuju Gedung Juang, pada Rabu (1/6).
Tokoh-tokoh lintas agama yang hadir dalam acara doa bersama itu adalah Gus Sholeh Marzuki dari Koord AgamaCinta, Pendeta Beni Siwi dari Gereja Segala Bangsa Sunter Jakarta Utara, Romo Asun dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Ketut Sukadana dari Parisada Hindu Dharma Jakarta Barat, Ws. Mulyadi Liang dari Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia, serta Bondan Wicaksono dari Pengurus Pusat Pemuda Katolik Indonesia.
Baca juga: Kepala BNPT ajak sebarkan pesan perdamaian di Harlah Pancasila
"Kami berharap dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, masyarakat dapat terus mengingat arti penting Pancasila dalam setiap nadi kehidupan bangsa kita," kata Ketua Panitia Acara Monisyah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan masyarakat Indonesia harus menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi selanjutnya, sehingga jangan sampai generasi penerus tidak mengerti makna Pancasila dan melupakan Pancasila.
Tiga poin isi sumpah setia tegak lurus Pancasila itu ialah menjadikan Pancasila sebagai ideologi, dasar negara, falsafah hidup, dan budaya bangsa Indonesia; menolak seluruh paham yang bertentangan dengan keutuhan NKRI; serta setia dan tegak lurus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Megawati: Pancasila harus selalu menjadi pegangan
"Pancasila adalah hadiah terindah Tuhan untuk bangsa Indonesia melalui sang Proklamator Bung Karno sebagai penggali Pancasila," kata Penanggung Jawab Acara Silfester Matutina.
Matutina menambahkan, selain menjadi ideologi dan falsafah bangsa Indonesia, Pancasila juga menjadi pemersatu bangsa Indonesia di tengah keberagaman etnis, suku, ras, agama, serta golongan. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat Indonesia harus berlandaskan Pancasila guna menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
Selain menggelar doa bersama dan deklarasi sumpah setia Pancasila, panitia juga menyelenggarakan longmarch Parade Garuda dan Bendera Merah Putih dari Cikini menuju Gedung Juang, pada Rabu (1/6).
Tokoh-tokoh lintas agama yang hadir dalam acara doa bersama itu adalah Gus Sholeh Marzuki dari Koord AgamaCinta, Pendeta Beni Siwi dari Gereja Segala Bangsa Sunter Jakarta Utara, Romo Asun dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Ketut Sukadana dari Parisada Hindu Dharma Jakarta Barat, Ws. Mulyadi Liang dari Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia, serta Bondan Wicaksono dari Pengurus Pusat Pemuda Katolik Indonesia.
Baca juga: Kepala BNPT ajak sebarkan pesan perdamaian di Harlah Pancasila
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment