Jakarta (ANTARA) -
Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot S Hidayat, mengatakan, partai politik harus mampu melakukan pendidikan politik menggembleng dan melahiirkan calon-calon pemimpin, yang nantinya bisa ditugaskan baik di struktur partai, eksekutif maupun di legislatif.
Keberhasilan partai politik, kata dia, dilihat dari apakah mampu melahirkan pemimpin atau calon pemimpin yang digodok di partai. "Alhamdulillah PDIP mampu menggembleng dan melahirkan banyak pemimpin-pemimpin politik, pejabat-pejabat politik yang dipilih secara elektoral, secara demokratis," kata dia, di sela-sela Rakernas II PDI Perjuangan, di Sekolah Partai PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.
Baca juga: Ganjar dan Bambang Pacul bersalaman di Rakernas PDI Perjuangan
Keberhasilan partai politik, kata dia, dilihat dari apakah mampu melahirkan pemimpin atau calon pemimpin yang digodok di partai. "Alhamdulillah PDIP mampu menggembleng dan melahirkan banyak pemimpin-pemimpin politik, pejabat-pejabat politik yang dipilih secara elektoral, secara demokratis," kata dia, di sela-sela Rakernas II PDI Perjuangan, di Sekolah Partai PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.
Baca juga: Ganjar dan Bambang Pacul bersalaman di Rakernas PDI Perjuangan
Menurut dia, partai politik juga mempunyai fungsi utama untuk bagaimana turun ke bawah, mengorganisir rakyat untuk memecahkan masalah yang ada. "PDI Perjuangan itu sebagai partai wong cilik, partai sendal jepit, jadi tugas itu satu (turun ke bawah)," katanya.
Oleh karena itu, sebagaimana pesan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, untuk keluar dari zona nyaman, maka kader siap menjalaninya dengan sepenuh hati.
"Ibu Mega selalu menekankan keluar dari zona nyaman, turun ke bawah jangan terpukau dengan hasil survei. Karena hasil survei akan mengikuti apa yang dikerjakan oleh para kader, para teman-teman struktural kita, eksekutif dan legislatif kita di bawah," kata dia.
Baca juga: PDI Perjuangan tak terganggu nama Ganjar jadi bakal capres NasDem
"Ibu Mega selalu menekankan keluar dari zona nyaman, turun ke bawah jangan terpukau dengan hasil survei. Karena hasil survei akan mengikuti apa yang dikerjakan oleh para kader, para teman-teman struktural kita, eksekutif dan legislatif kita di bawah," kata dia.
Baca juga: PDI Perjuangan tak terganggu nama Ganjar jadi bakal capres NasDem
Maka, jika menyangkut Pemilu 2024, dalam Rakernas PDI Perjuangan ini harus disiapkan satu proses regenerasi dan menyiapkan calon termasuk merumuskan sistemnya seperti apa. Di mana, semuanya harus dilakukan secara gotong royong.
"Kita juga akan menghadapi pemilih yang berbeda. Generasi milenial sangat banyak, generasi X, Y, dan Z maka pola kampanye itu juga harus berubah, bagaimana kita bisa melakukan pendidikan politik itu secara kampanye lunak, secara halus," jelas dia.
Baca juga: Sekjen isyaratkan Megawati akan tetap pimpin PDI Perjuangan
Hal itu, tambah dia, diperlukan agar anak muda bukan hanya terlibat dalam memilih, tapi belajar memikirkan calon pemimpin bangsa dan tantangan ke depan yang akan dihadapi.
"Jadi itu ya makanya ini agak berbeda sedikit dan ini sangat serius dilakukan di Sekolah Partai. Dan itu hasil Rakernas ini merupakan dari bawah. Karena kita memulai dari tingkat cabang, Rakerca, Rakerda tingkat atas, kemudian di pusat," ujarnya.
Baca juga: PDIP: Rakernas tidak bahas capres-cawapres
Baca juga: Sekjen isyaratkan Megawati akan tetap pimpin PDI Perjuangan
Hal itu, tambah dia, diperlukan agar anak muda bukan hanya terlibat dalam memilih, tapi belajar memikirkan calon pemimpin bangsa dan tantangan ke depan yang akan dihadapi.
"Jadi itu ya makanya ini agak berbeda sedikit dan ini sangat serius dilakukan di Sekolah Partai. Dan itu hasil Rakernas ini merupakan dari bawah. Karena kita memulai dari tingkat cabang, Rakerca, Rakerda tingkat atas, kemudian di pusat," ujarnya.
Baca juga: PDIP: Rakernas tidak bahas capres-cawapres
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment