Saya ingin mengingatkan kalangan anak muda bahwa G20 itu relevan bagi kehidupan mereka karena tema yang diangkat dan dibahas dalam G20 itu adalah isu-isu prioritas
Jakarta (ANTARA) - Anak-anak muda harus memiliki kepedulian pada agenda-agenda pembahasan di G20, kata anggota Tim Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda.

“Saya ingin mengingatkan kalangan anak muda bahwa G20 itu relevan bagi kehidupan mereka karena tema yang diangkat dan dibahas dalam G20 itu adalah isu-isu prioritas,” ujar Maudy Ayunda dalam siaran langsung Instagram Kementerian Luar Negeri “Mengenal presidensi G20 serta langkah diplomasi kepemimpinan Indonesia” yang dipantau di Jakarta, Kamis malam.

Presidensi Indonesia fokus pada tiga sektor prioritas yang dinilai menjadi kunci bagi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan, yaitu: penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.

Itu sangat relevan dan Itu semua adalah isu yang akan sangat membutuhkan peran anak-anak muda ke depannya, kata Maudy.

Baca juga: Sri Mulyani minta UI berkontribusi pulihkan krisis dunia lewat G20

“Bagaimana kita menghadapi pandemi, jadi kita sangat dekat dan hal yang menjadi perhatian juga buat aku, salah satunya kenapa peranan Indonesia di G20 itu penting dan ini simbol juga bahwa pemerintah peduli pada keterlibatan anak muda,” kata dia.

Melalui siaran langsung Instagram, anak muda semakin memiliki kepedulian atas agenda-agenda pembahasan di G20.

“Dengan komunikasi seperti ini teman-teman anak muda juga semakin update atas G20,” kata dia.

Untuk meningkatkan kepedulian anak-anak muda terhadap G20, lanjut Maudy, pihaknya terus menyampaikan informasi mengenai G20 yang terstruktur agar anak-anak muda tahu lebih dalam mengenai G20.

“Ada konferensi pers yang dilakukan di Istana setiap minggunya. Aku juga ada inisiatif untuk membawa konten G20 di aplikasi tiktok, reels Instagram, youtube dan sebagainya di mana generasi Z maupun millenial banyak di situ,” kata dia.

Dengan adanya kepedulian, lanjut Maudy, maka generasi muda dapat melakukan tindakan dan berkolaborasi.

Pertemuan Engagement Groups,  Working Groups, itu memberikan informasi mengenai pembahasan G20, kata dia.

“Harapan ke depannya adalah setelah G20, diskusi atau pembahasan ini bisa ditindaklanjuti,” kata dia.

Periode Presidensi Indonesia berlangsung selama satu tahun, mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. Serah terima keketuaan berlangsung pada KTT G20 di Roma, Italia, pada tanggal 31 Oktober 2021 dari PM Mario Draghi (Presidensi Italia) kepada Presiden Joko Widodo.

G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia dengan komposisi anggotanya mencakup 85 persen PDB dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 2/3 populasi dunia.

Anggota-anggota G20 terdiri atas 19 negara dan satu kawasan, yaitu: Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Baca juga: Melalui Presidensi G20, Indonesia ikut berperan ciptakan kebijakan
Baca juga: Dukungan komunitas intelektual diharapkan jadi warisan G20 Indonesia


 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022