Jakarta (ANTARA) - Polri menyelenggarakan Festival Nusantara Gemilang berupa pagelaran pentas, seni dan budaya Indonesia, menjadi pesan bagi seluruh elemen bangsa untuk terus menjaga persatuan, kesatuan dan saling menghormati keberagaman yang ada.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan, dengan saling menjaga dan menghormati keberagaman yang ada, hal itu akan menguatkan persatuan dan kesatuan sebagai kekuatan Bangsa Indonesia.
"Tentunya ini semua mengandung pesan moral pentingnya nilai kesatuan dan persatuan yang harus terus dikelola dan dijaga sebagai kekuatan besar yang akan membawa Indonesia menuju Indonesia Emas tahun 2045," kata Sigit.
Jenderal bintang empat itu berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga, merawat keberagaman yang ada lewat seni dan budaya yang ada.
Sigit mengungkapkan bahwa acara festival ini merupakan puncak penyatuan kegiatan yang sebelumnya diikuti dari perwakilan 34 provinsi di seluruh Indonesia, yang diikuti sekitar 400 orang.
Festival ini dalam rangka menyambut HUT Ke-75 Bhayangkara. Dari 34 provinsi, diambil 14 provinsi yang berpenampilan terbaik. Dari 14 provinsi tersebut, peserta digabung menjadi satu untuk melakukan kegiatan dan latihan bersama dalam suatu tempat, kemudian diberikan pelatihan mengenai wawasan kebangsaan, wawasan terkait budaya dan etika yang dilebur menjadi satu kegiatan
"Penampilan di festival ini merupakan bentuk dari kekayaan bangsa kita," katanya.
Mantan Kabareskrim Polri juga mengatakan festival ini adalah bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagamaan dan kekayaan seni budaya. Apabila kekayaan budaya terus dikelola dan dikembangkan akan menjadi satu energi dan kekuatan luar biasa bagi Indonesia, yang tak dimiliki negara lain.
"Berbagai macam etnis, suku, seni budaya di dalamnya, itu semua kekayaan kita yang harus kita jaga dan pertahankan," ujar Sigit.
Baca juga: Hadiri malam kreasi, Kapolri tegaskan Polri terbuka terima kritik
Baca juga: Kapolri lepas 144 peserta pemecahan rekor muri bersepeda 508 km
Baca juga: Polri gelar pentas seni Nusantara Gemilang ajang bangun kebersamaan
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan, dengan saling menjaga dan menghormati keberagaman yang ada, hal itu akan menguatkan persatuan dan kesatuan sebagai kekuatan Bangsa Indonesia.
"Tentunya ini semua mengandung pesan moral pentingnya nilai kesatuan dan persatuan yang harus terus dikelola dan dijaga sebagai kekuatan besar yang akan membawa Indonesia menuju Indonesia Emas tahun 2045," kata Sigit.
Jenderal bintang empat itu berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga, merawat keberagaman yang ada lewat seni dan budaya yang ada.
Sigit mengungkapkan bahwa acara festival ini merupakan puncak penyatuan kegiatan yang sebelumnya diikuti dari perwakilan 34 provinsi di seluruh Indonesia, yang diikuti sekitar 400 orang.
Festival ini dalam rangka menyambut HUT Ke-75 Bhayangkara. Dari 34 provinsi, diambil 14 provinsi yang berpenampilan terbaik. Dari 14 provinsi tersebut, peserta digabung menjadi satu untuk melakukan kegiatan dan latihan bersama dalam suatu tempat, kemudian diberikan pelatihan mengenai wawasan kebangsaan, wawasan terkait budaya dan etika yang dilebur menjadi satu kegiatan
"Penampilan di festival ini merupakan bentuk dari kekayaan bangsa kita," katanya.
Mantan Kabareskrim Polri juga mengatakan festival ini adalah bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagamaan dan kekayaan seni budaya. Apabila kekayaan budaya terus dikelola dan dikembangkan akan menjadi satu energi dan kekuatan luar biasa bagi Indonesia, yang tak dimiliki negara lain.
"Berbagai macam etnis, suku, seni budaya di dalamnya, itu semua kekayaan kita yang harus kita jaga dan pertahankan," ujar Sigit.
Baca juga: Hadiri malam kreasi, Kapolri tegaskan Polri terbuka terima kritik
Baca juga: Kapolri lepas 144 peserta pemecahan rekor muri bersepeda 508 km
Baca juga: Polri gelar pentas seni Nusantara Gemilang ajang bangun kebersamaan
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment