... Saya, insya Allah dengan bersama teman-teman bisa cepat menyelesaikan terutama minyak goreng...
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan, mengaku sempat berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo selama satu jam di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu malam (14/6), saat dia diberikan tugas menjadi menteri perdagangan.

"Semalam itu jam 6 (18.00) sore (dapat kabar). Saya jam 7 (19.00 WIB) diminta ke mari, jadi jam 7 saya datang. Presiden kasih saya tugas, dan diskusi sampai jam 8 (20.00 WIB)," kata dia, usai pelantikan dirinya sebagai menteri perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Profil - Zulkifli Hasan putra Lampung yang kembali duduk di kabinet

Pada masa pemerintahan pertama Susilo Yudhoyono (2009-2014), dia menjadi menteri kehutanan menggantikan Malem Sambat Kaban. Selepas itu, Hasan menjadi ketua umum DPP PAN sampai sekarang.

Sekarang, salah satu masalah terkait Kementerian Perdagangan yang paling mencolok dan menyita perhatian serta emosi masyarakat adalah tentang harga dan distribusi minyak goreng terbuat dari minyak kelapa sawit, mengingat Indonesia negara paling luas lahan kelapa sawitnya di dunia.

Tentang hal-hal yang dia diskusikan bersama Jokowi, tidak dia utarakan kepada pers namun dia mengaku langsung pulang dan menyiapkan segala sesuatu kebutuhan untuk pelantikan, usai pertemuan itu.

Baca juga: Presiden lantik Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri ATR Hadi Tjahjanto

"Dapat undangan pelantikan pukul 11.00 WIB. Jadi pukul 11.00 WIB diundang, saya pukul 12 sampai sini, diajak makan siang oleh Presiden bersama ketua-ketua partai, terus pelantikan selesai dan sekarang mau sertijab dulu," kata Hasan.

Secara umum mengenai tugas barunya itu dia menyampaikan bahwa amanah yang diberikan presiden tidak mudah. Namun dengan pengalaman panjangnya di kabinet dan parlemen, dia optimistis dapat membantu Jokowi.

Baca juga: Zulkifili Hasan tiba di Istana Kepresidenan Jakarta

"Saya, insya Allah dengan bersama teman-teman bisa cepat menyelesaikan terutama minyak goreng," kata dia.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2022