Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar memperoleh gelar kehormatan “Pangeran Sentana” dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang diserahkan langsung oleh Raja Pakoe Boewono XIII.

Berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, Raja Pakoe Boewono XIII memberikan anugerah gelar kebangsawanan karena ia menilai sosok Boy Rafli getol mendorong penguatan toleransi di Indonesia.

"Kami mendukung pencegahan paham-paham transnasional dengan penguatan kearifan lokal semacam ini,” kata Boy Rafli dalam keterangannya.

Toleransi menjadi landasan penting terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Keraton Kasunanan Surakarta juga menilai bahwa Boy Rafli telah mengemban amanah pemerintahan secara baik.

Saat ini, Kepala BNPT tersebut menyandang sebutan sebagai Kanjeng Pangeran Arya Dr Drs Boy Rafli Amar Adinegoro, MH. Gelar tersebut diserahkan langsung oleh Raja Pakoe Boewono XIII pada kegiatan Hajad Dalem Malam 1 Suro atau malam tahun baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah, Sabtu (30/7) malam.

Usai menerima penobatan gelar kehormatan, Kepala BNPT mengikuti upacara kirab pusaka sebagai rangkaian kegiatan acara malam 1 Suro. Kegiatan ini turut diikuti oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, serta segenap lapisan masyarakat.

Upacara Kirab malam 1 Suro merupakan tradisi Keraton Kasunanan Surakarta yang dilaksanakan pada malam 1 Muharram. Dalam tradisi ini, seluruh lapisan masyarakat turut berpartisipasi, mulai dari raja, keluarga dan kerabat raja, abdi dalem, hingga masyarakat umum.

“Momentum ini menjadi sarana untuk menjalin kebersamaan dalam perpaduan tradisi Jawa dan Islam,” ucap Boy.

Kegiatan rutin tahunan ini merupakan salah satu bentuk pelestarian tradisi, budaya, dan kearifan lokal, sekaligus upaya menumbuhkembangkan rasa cinta masyarakat terhadap warisan budaya leluhur sehingga dapat mencegah berkembangnya paham-paham transnasional.

Baca juga: Kepala BNPT ingatkan pentingnya inovasi dalam program KTN

Baca juga: Kepala BNPT: Pendidikan karakter bendung ideologi transnasional

Baca juga: Museum Keraton Surakarta koleksi 17 kereta kencana

Baca juga: Keraton Surakarta kembali gelar Grebeg Besar pada 1443 H


 

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2022