Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat berdialog dengan ulama karismatik Aceh, Abu Tumin Blang Badeh saat melakukan safari kebangsaan pada 2019. ANTARA/HO-DPP PDIP
Jakarta (ANTARA) - DPP PDI Perjuangan mengucapkan turut berbelasungkawa atas wafatnya seorang ulama kharismatik di Aceh, Tgk Muhammad Amin atau akrab disapa Abu Tumin Blang Badeh di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Fauziah Bireuen, Selasa (27/9).
"Semoga husnul khotimah, diampuni segala dosanya dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Sang Maha Pencipta. PDI Perjuangan menyampaikan duka cita yang mendalam," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu.
Abu Tumin merupakan pimpinan pondok pesantren Dayah Al Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh, Bireuen. Abu Tumin termasuk salah satu ulama paling berpengaruh di Aceh.
Hasto mengaku pernah berdialog dengan Abu Tumin saat melakukan safari kebangsaan di Aceh pada 2019.
"Semasa hidupnya Beliau dikenal seorang ulama yang kharismatik. Aceh kehilangan salah satu tokoh agama yang berpengaruh," ucap Hasto.
Hasto pun mendengar Abu Tumin sering dimintai saran oleh pemerintahan di Aceh.
"Beliau sering dimintai saran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan pemerintah dan agama," kata Hasto yang akhir pekan lalu berkunjung ke Provinsi Aceh untuk melakukan sejumlah kegiatan.
Baca juga: Pendidik diharapkan bangkitkan mentalitas siswa sebagai pemimpin
Baca juga: Hasto: Semangat perjuangan "Founding Father" harus jadi inspirasi
Baca juga: Megawati ingin bangun kantor partai di perbatasan
"Semoga husnul khotimah, diampuni segala dosanya dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Sang Maha Pencipta. PDI Perjuangan menyampaikan duka cita yang mendalam," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu.
Abu Tumin merupakan pimpinan pondok pesantren Dayah Al Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh, Bireuen. Abu Tumin termasuk salah satu ulama paling berpengaruh di Aceh.
Hasto mengaku pernah berdialog dengan Abu Tumin saat melakukan safari kebangsaan di Aceh pada 2019.
"Semasa hidupnya Beliau dikenal seorang ulama yang kharismatik. Aceh kehilangan salah satu tokoh agama yang berpengaruh," ucap Hasto.
Hasto pun mendengar Abu Tumin sering dimintai saran oleh pemerintahan di Aceh.
"Beliau sering dimintai saran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan pemerintah dan agama," kata Hasto yang akhir pekan lalu berkunjung ke Provinsi Aceh untuk melakukan sejumlah kegiatan.
Baca juga: Pendidik diharapkan bangkitkan mentalitas siswa sebagai pemimpin
Baca juga: Hasto: Semangat perjuangan "Founding Father" harus jadi inspirasi
Baca juga: Megawati ingin bangun kantor partai di perbatasan
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2022
0 comments:
Post a Comment