Saya juga minta dicek jumlah korban yang meninggal dunia dan luka-luka yang dirawat di rumah sakit
Solo (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap ada tindak lanjut dengan menyelidiki penyebab kerusuhan sepak bola usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
"Saya juga minta dicek jumlah korban yang meninggal dunia dan luka-luka yang dirawat di rumah sakit. Segera diproses data yang akurat sehingga tidak timbul kesimpangsiuran yang beredar seperti sekarang," kata Puan Maharani usai acara kunjungan kerja kegiatan Bakso di Solo, Jawa Tengah, Minggu.
Puan Maharani mengimbau seluruh komponen masyarakat, khususnya di Jawa Timur, untuk tidak mudah emosi mendengar berita-berita yang ada.
Ia meminta semua aparat terkait di Jatim dan tingkat pusat untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut serta segera menghubungi pihak keluarga korban.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa memandang perlu ada evaluasi secara menyeluruh, baik sisi keamanan maupun suporter.
"Jika melihat kejadian di Malang itu, hanya suporter Arema FC sendiri dan tidak ada suporter lawan. Kekecewaan karena timnya kalah tidak boleh berlebihan," kata Teguh yang juga salah satu pencinta sepak bola asal Solo.
Selain itu, kata Teguh, protap keamanan pada sepak bola seharusnya tidak ada gas air mata karena mereka bukan pedemo.
Baca juga: Gubernur Khofifah harapkan tragedi di Stadion Kanjurahan tak terulang
"Saya juga minta dicek jumlah korban yang meninggal dunia dan luka-luka yang dirawat di rumah sakit. Segera diproses data yang akurat sehingga tidak timbul kesimpangsiuran yang beredar seperti sekarang," kata Puan Maharani usai acara kunjungan kerja kegiatan Bakso di Solo, Jawa Tengah, Minggu.
Puan Maharani mengimbau seluruh komponen masyarakat, khususnya di Jawa Timur, untuk tidak mudah emosi mendengar berita-berita yang ada.
Ia meminta semua aparat terkait di Jatim dan tingkat pusat untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut serta segera menghubungi pihak keluarga korban.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa memandang perlu ada evaluasi secara menyeluruh, baik sisi keamanan maupun suporter.
"Jika melihat kejadian di Malang itu, hanya suporter Arema FC sendiri dan tidak ada suporter lawan. Kekecewaan karena timnya kalah tidak boleh berlebihan," kata Teguh yang juga salah satu pencinta sepak bola asal Solo.
Selain itu, kata Teguh, protap keamanan pada sepak bola seharusnya tidak ada gas air mata karena mereka bukan pedemo.
Baca juga: Gubernur Khofifah harapkan tragedi di Stadion Kanjurahan tak terulang
0 comments:
Post a Comment