Kalau seperti ini, cadangan bahan bakar fosil kita bisa habis dalam 15 tahun jika tidak ada upaya penambahan sumur minyak baru.
Padang (ANTARA) - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan cadangan energi Indonesia dari fosil bisa habis dalam 15 tahun ke depan jika konsumsinya seperti saat ini.

"Kalau seperti ini, cadangan bahan bakar fosil kita bisa habis dalam 15 tahun jika tidak ada upaya penambahan sumur minyak baru ," kata dia saat Dies Natalis UNP ke-68 di Padang, Sumatera Barat, Selasa.

Menurut dia, Indonesia harus melepaskan diri dari ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pada 2060 Indonesia diperkirakan mengimpor 4,2 juta barel minyak per hari.

"Jika dibandingkan dengan harga minyak saat ini tentu nilainya sangat besar," katanya.

Baca juga: UNP jalin kerja sama Kementerian ESDM bangun energi baru terbarukan

Pada saat ini sumur minyak di Indonesia hanya mampu memproduksi 700 ribu barel per hari dan di tingkat puncak bisa 1,2 juta barel per hari. Kondisi ini menandakan sumur minyak yang ada sudah mulai tua dan termakan usia.

Sementara itu konsumsi bahan bakar minyak saja, di Indonesia tercatat ada 120 juta sepeda motor dan jika dalam sehari saja mereka menghabiskan tiga perempat liter maka konsumsi minyak mencapai 700 ribu barel per hari dan itu belum untuk kendaraan roda empat.

Solusinya tentu melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pada saat COVID-19 memang harga minyak dunia turun hingga 20 dolar AS per barel namun saat terjadi krisis Rusia dan Ukraina harganya melejit hingga 120 dolar AS per barel.

"Hal ini membawa dampak ekonomi yang besar dan menyebabkan inflasi di beberapa negara bahkan 28 negara saat ini menjadi pasien IMF," kata dia.

Menurut dia ada beberapa alternatif yang sudah diambil mulai dari pencarian sumur baru, dan melakukan terobosan konversi dari bahan bakar fosil ke energi lain yang bersih dan terbarukan.

"Dulu Indonesia merupakan produsen migas dan sekarang mengimpor minyak dan ini tentu menjadi tantangan kita ke depan," kata dia.

Baca juga: Wamen BUMN sebut kendaraan listrik dapat menghemat subsidi BBM

Ia mengatakan cadangan migas tentu masih ada, dulu yang berada di darat sudah bergeser ke kawasan laut yang dalam bahkan mencapai kedalaman 4.000 meter di bawah laut. Dahulu banyak sumur di Indonesia bagian barat dan sekarang bergeser ke Indonesia bagian timur.

"Kami upayakan melakukan eksplorasi sumber potensi baru dengan melakukan geo survei sedemikian luas dan menemukan lima potensi sumur minyak baru dan saat ini sudah masuk tahap lelang," kata dia.

Selain itu pihaknya sudah bekerja sama dengan perusahaan di bidang pengeboran yang memang memiliki keunggulan dalam hal teknologi.

"Kita akan lakukan pengeboran sumur baru itu dalam waktu dekat," kata dia.

Ia mengatakan harus mengundang investor yang memiliki teknologi dan sumber keuangan yang mumpuni sehingga muncul sumur minyak baru.

"Pemerintah saat ini menyiapkan paket penawaran mengundang investasi yang lebih menarik. Dulu kita memang produsen terbesar namun sekarang itu sudah berubah dan kita harus lepaskan diri sebagai negara yang menggunakan bahan bakar fosil," kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2022